Kembangkan Varietas Ubi Cilembu, BBI Aur Duri Optimis Jadi Pusat Agrowisata

Kembangkan Varietas Ubi Cilembu, BBI Aur Duri Optimis Jadi Pusat Agrowisata.(Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Kembangkan Varietas Ubi Cilembu, BBI Aur Duri Optimis Jadi Pusat Agrowisata.(Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Kembangkan varietas Ubi Madu Cilembu, Balai Benih Induk (BBI) Aur Duri Desa Tenam Bungkuk Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT), Kabupaten Muara Enim optimis jadi tempat agrowisata.


Percobaan menanam Ubi Cilembu ini sudah dimulai sejak awal tahun 2023 lalu, dengan kerja keras, usaha serta keyakinan uji coba tersebut berhasil.

Dimana kata Mahrut, selama ini petani ragu untuk menanam Ubi Madu tersebut sampai akhirnya, pihaknya berhasil menanam dan mengembangkan uji coba penanaman Ubi Cilembu tersebut.

Mahrut mengungkapkan, hasil uji coba tanam Ubi Madu tersebut sangat memuaskan mulai dari rasa dan tumbuh kembangnya tidak berbeda dengan tanah asalnya di Cilembu Sumedang.

"Mulanya, sebelum menanam di BBI Aur Duri, kami mencoba menanam dulu di kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sri Tanjung, disana akhirnya berhasil, produksinya bagus masyarakat menjadi tertarik untuk budidaya," bebernya.

Selanjutnya, Mahrut bersama tim mengembangkan Ubi Madu tersebut di BBI Aur Duri, saat ini informasi mengenai pengembangan penanaman Ubi Cilembu ini sudah menyebar ke wilayah Semendo Lainnya seperti Kecamatan Semendo Darat Laut (SDL).

Mudah-mudahan ke depan, terus menyebar dan masyarakat petani menjadi paham bahwa tanah Semendo ini cocok untuk membudidayakan Ubi Madu, sehingga tidak menutup kemungkinan menjadi pusat Agrowisata Ubi Madu.

"Ubi Madu Cilembu ini merupakan salah satu peluang meningkatkan ekonomi petani, karena produktivitasnya tinggi," ujarnya.

Awalnya kami beli Ubi Cilembu langsung dari daerah Sumedang Jawa Barat, kami beli mentah kemudian dijadikan bibit, saat di BPP Sri Tanjung.

Untuk pertumbuhan dan kualitas Ubi, kata Mahrut, tumbuh kembangnya lebih baik bahkan sepertinya lebih besar, dari segi produksi dan pertumbuhan ada kelainan di Semendo umbinya berukuran lebih besar.

Yang masih jadi kendala adalah nilai jual disini masih seharga ubi biasa, mungkin karena belum tahu, kemudian dirinya mengaku belum mempromosikan penanaman ubi ini di berbagai event dan kegiatan pemerintah.

"Untuk mengenalkan kualitas dan nilai ubi ini kemasyarakat kami perlu alat pemanggang (oven) kami belum memiliki itu, jadi perlu bantuan penambahan fasilitas," katanya.

Ubi Cilembu ini harus ada perlakuan khusus pasca panen, sehingga nantinya keluar getah madu yang ada di dalamnya, setidaknya pasca panen ubi ini harus didiamkan dulu kurang lebih 5-7 hari barulah kemudian bisa dipanggang atau dimasukkan ke dalam Oven.