Cegah Penyelundupan Benih Lobster, KKP Tingkatkan Pengawasan di Seluruh Akses Wilayah Sumsel

Benih lobster yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan. (ist/rmolsumsel.id)
Benih lobster yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan. (ist/rmolsumsel.id)

Upaya penyelundupan baby lobster dari wilayah Sumsel menuju luar negeri masih terus terjadi. Terbaru, sebanyak 99 ribu benih lobster atau benur senilai Rp 15 miliar yang akan dikirim ke Vietnam berhasil digagalkan tim Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang. 


Menurut Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pung Nugroho Saksono, penyelundupan baby lobster ke luar negeri merupakan kasus musiman sehingga mudah tercium. Sumsel menjadi salah satu jalur utama penyelundupan. 

Sehingga, kedepannya KKP bakal meningkatkan pengawasan terhadap akses keluar masuk yang ada di wilayah tersebut. 

"Bisnis baby lobster ini terbilang bisnis musiman, kita sudah baca. Terlebih lagi benih-benih lobster yang ada pastinya langsung harus dikirim, jadi kita tinggal menjaga semua akses, agar tidak lolos," kata dia.

"Ke depan kita akan tutup semua akses darat, laut dan udara, untuk menjaga benih-benih lobster kita, jangan sampai baby lobster kita terbang ke negara orang," tambahnya.

Berdasarkan data, sepanjang 2021 hingga 2023 setidaknya sebanyak 17 kali upaya penyelundupan berhasil digagalkan. Total sekitar 2,3 juta ekor benih lobster dengan nilai total mencapai Rp246 miliar berhasil diselamatkan. 

Diberitakan sebelumnya, Lanal Palembang berhasil menggagalkan penyelundupan 99 ribu benih lobster atau benur senilai Rp 15 miliar yang akan dikirim ke Vietnam. 

Penangkapan dilakukan di pesisir sungai di Desa Teluk Betung, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Kamis (2/5) malam.

Empat orang pria berinisial BA (36), BP (29), RJ (27), dan RW (30), semuanya warga Kabupaten Banyuasin, ditangkap dalam operasi ini. 

Komandan Lanal Palembang Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan mengatakan, penangkapan berawal dari informasi masyarakat tentang pengiriman baby lobster melalui laut di TKP.

"Saat tiba di lokasi, tim melihat ada empat orang melakukan aktivitas bongkar muat styrofoam dari mobil pick up ke speedboat berkekuatan 200 PK. Tim langsung menangkap dan mengamankan barang bukti," kata Sandy.

Selain mengamankan para pelaku, 18 styrofoam berisi kantong plastik berisi baby lobster, satu unit kendaraan roda empat jenis pick up, dan satu unit speedboat 200 PK juga disita.

"Baby lobster yang diamankan ini jenis mutiara dan pasir senilai ditaksir Rp15 miliar. Keempat terduga pelaku dan barang bukti kita amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Sandy.

Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Kolonel Laut (P) Anung Sutanto mengungkapkan, pihaknya telah mengamankan hampir ratusan miliar baby lobster yang hendak diselundupkan sepanjang tahun 2023.

"Di tahun 2023 kita sudah banyak gagalkan penyelundupan baby lobster dari Sumsel, Jambi ke luar Negeri. Sampai sekarang masih terus pendalaman, memang terdapat hambatan dalam pengembangan," tandasnya.