Ke OI, Bupati Dodi Pastikan Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutbunlah

Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA terus menggencarkan kesiapsiagaan pencegahan kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunlah), di seluruh wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).


Bupat sengaja menyempatkan menghadiri Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Karhutbunlah Tahun 2020 di Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (30/6/2020).

Bupati menegaskan, dirinya sudah mengeluarkan instruksi dan membentuk Posko Siaga Karhutbunlah di masing-masing Kecamatan, khususnya di area rawan kebakaran.

Pada kesempatan itu, didampingi Kepala Badan PenanggulanganBencana Daerah Jonni Martohonan AP MM, Kepala Dinkominfo Muba Herryandi Sinulingga AP.

"Pembentukan posko ini melibatkan OPD di Pemkab Muba yang bersinergi dengan aparat TNI dan Polri. Kita all out dalam upaya pencegahan karhutbunlah tahun 2020 ini," ungkap Bupati.

Adapun 7 Instruksi tegas yang dikeluarkan sejak tahun 2019 di antaranya Sinkronisasi satuan tugas siaga karhutbunla Kabupaten Muba dengan satuan tugas Provinsi Sumatera Selatan; Membagi tugas Satgas siaga kebakaran hutan, kebun dan lahan dengan melibatkan stakeholder; Optimalisasi peralatan produksi pertanian yang pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran.

Selanjutnya Memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuka lahan dengan cara pembakaran atau pembakaran pasca panen; Memperkuat sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta personel terlatih pada regu pemadaman kebakaran perusahaan perkebunan.

"Perusahaan-perusahaan diminta juga untuk aktif dalam upaya pencegahan dan edukasi karhutbunlah di masing-masing wilayah operasional," tegas.

Ia menambahkan bahwa melalui APBD, Muba juga telah menyediakan sarana prasarana serta fasilitas pemadam kebakaran.

"Fasilitas alat pemadam kebakaran sudah disebar terutama di daerah rawan karhutbunlah," jelasnya.

Dodi juga menegaskan, dirinya mewajibkan perangkat Kecamatan dan perangkat Desa agar stand by di wilayah masing-masing.

"Camat dan Kades wajib berada di tempat, sosialisasi dan edukasi warga agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan," tegasnya lagi.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak semua stakeholder harus bekerjasama mencegah potensi terjadinya karhutbunlah. "Koordinasi harus dilakukan hingga ke tingkat bawah dan kembali mengaktifkan masyarakat peduli api," katanya.

Ia menyebutkan, akan dikucurkan bantuan sebesar Rp45 Miliar untuk 10 Kabupaten di Sumsel yang rawan karhutbunlah. "Kita semuanya harus bersinergi dalam upaya pengurangan titik hotspot," pungkasnya.[ida]