Kawasan Perairan Sumsel Rawan Bencana, Basarnas Palembang Diusulkan Naik Kelas Jadi tipe A

Kepala Basarnas Pusat Marsdya TNI Henri Alfiandi menunjukkan peralatan SAR canggih yang baru dibeli Basarnas. (Fauzi/RmolSumsel.id)
Kepala Basarnas Pusat Marsdya TNI Henri Alfiandi menunjukkan peralatan SAR canggih yang baru dibeli Basarnas. (Fauzi/RmolSumsel.id)

Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang diusulkan untuk naik kelas dari tipe B menjadi A. Usulan kenaikan itu karena luasnya wilayah Sumatera Selatan yang menjadi lingkup operasi SAR Palembang.


Kepala Basarnas Pusat Marsdya TNI Henri Alfiandi menyebut, sekitar 80 hingga 90 persen panggilan emergency kedaruratan di Sumsel ada di perairan baik di sungai, laut maupun danau. 

"Dengan naiknya tipe dari B ke A kedepannya personel Basarnas Palembang bisa mencakup semua wilayah mulai dari wilayah pesisir sampai ke hulu sungai yang belum terjangkau oleh personel Basarnas,”kata Henri dalam kunjungan kerjanya di kantor Basarnas Palembang Selasa (14/3/2023).

Henri menjelaskan, musibah banjir, luapan air sungai hingga banjir bandang menjadi ciri khas bencana di Sumsel. Sebab, topografi alam Provinsi itu memiliki  dataran rendah menurun dari bukit barisan hingga membuat air cepat turun.

Sehingga, kondisi yang alam inilah yang harus diwaspadai masyarakat dan Basarnas Palembang harus menambah, memperkuat peralatan peralatan yang ada. 

"Sejauh ini peralatan SAR yang dimiliki Basarnas Palembang semua ada tapi kurang permasalahan yang dihadapi ada anggaran. Nah bagaimana kita menambah kekuatan yang ada salah satunya naikan tipe kantornya dari B ke tipe A,"katanya. 

Lebih lanjut dikatakan Henri, kendala yang dihadapi Basarnas Palembang saat ini untuk menaikkan tipe dari B ke tipe A pengadaan ASN karena semuanya diserahkan ke pemerintah karena Basarnas tidak bisa mencetak sendiri SDM nya seperti instalasi lain. 

"Basarnas dalam mencetak ASN harus izin dulu tidak bisa langsung bahkan pengajuannya lima ratus namun yang disetujui hanya tiga ratus inilah kendalanya,"jelasnya. 

Dalam kunjungan kerjanya di kantor Basarnas Palembang, Marsdya TNI Henri Alfiandi meminta personel Basarnas Palembang untuk segera menggunakan dan mempelajari peralatan SAR yang baru dibeli Basarnas sesuai dengan instruksi dan perintah dari presiden Joko Widodo.

"Basarnas harus meningkatkan penggunaan peralatan yang canggih yang model terkini yang baru dibeli kepada personel Basarnas segera pelajari penggunaan peralatan tersebut untuk menunjang pelaksanaan operasi SAR,"pungkasnya. 

Adapun peralatan canggih yang dimiliki Basarnas adalah Aqua Eye dan Garmin Fish underwater device yang bisa digunakan untuk menemukan maupun mendeteksi korban tenggelam di kedalaman sekitar 30 meter.