Kasus Penipuan 50 Juta Masker, Pria Texas Ini Mengaku Bersalah

Masker N95. (Ist/Net)
Masker N95. (Ist/Net)

Seorang pria asal Houston, Texas, bernama Areal Doolittle mengaku bersalah karena terlibat dalam skema penipuan untuk menjual 50 juta masker N95 merek 3M yang sebenarnya tidak ia miliki, ke pemerintah New South Wales (NSW) di Australia.


Jaksa menyebut, kesepakatan penjualan tersebut bernilai hingga 317,6 juta dolar AS atau setara dengan Rp 4,6 triliun (Rp 14.500/dolar AS).

Menurut jaksa, Doolittle tidak bekerja sendiri. Ia bersama seorang terdakwa lainnya, Paschal Eleanya mencoba menjual masker dengan harga lima kali lipat dari harga jual. Dengan kesepakatan tersebut, mereka bisa mengumpulkan 275 juta dolar AS, sementara sisanya dibelikan masker dari broker.

Namun transaksi berhasil digagalkan oleh Dinas Rahasia AS, dan kemudian Doolittle didakwa pada November lalu, seperti dikutip dari Reuters. Pada Selasa (27/7), ia mengajukan pembelaannya di hadapan Hakim Distrik AS di Houston, Lynn Hughes

Doolittle menghadapi hukuman lima tahun penjara, dengan hukuman yang dijadwalkan pada 25 Oktober, dan akan tetap ditahan sampai saat itu.

Sementara itu, dakwaan terhadap Eleanya masih tertunda. Pengacaranya, Ali Fazel, mengatakan bahwa Eleanya hanya berperan sebagai perantara. "Kami bekerja keras untuk menunjukkan perilakunya di atas batas dan berharap pemerintah akan membatalkan tuduhannya," kata Fazel.

Selain skema penipuan masker, Doolittle pada Juni juga mengaku bersalah atas kasus skema penipuan investor dalam transaksi minyak dan gas.

Dengan kasus tersebut, jaksa sepakat untuk menambah 4 tahun penjara bagi Doolittle di samping kasus penipuan masker.