Peningkatan penyebaran wabah campak hingga menewaskan 80 anak Zimbabwe disinyalir akibat dari ajaran sekte gereja yang melarang vaksinasi bagi para pengikutnya.
- Alasan Penjara Penuh, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Terlibat Korupsi Dibebaskan
- Israel Kembali Hantam Suriah dengan Serangan Rudal
- Teleponan dengan Jokowi, Zelensky Mengaku Diundang Ke KTT G20
Baca Juga
Sekretaris Kesehatan Zimbabwe Jasper Chimedza mengatakan wabah campak yang pertama kali dilaporkan pada 10 April lalu. Tetapi kini telah menyebar secara nasional dengan tingkat kematian kasus sebesar 6,9 persen setelah adanya pertemuan gereja.
"Pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang dari berbagai provinsi di negara itu dengan status vaksinasi yang tidak diketahui menyebabkan penyebaran campak ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terkena," jelas Chimedza.
Data dari Kementerian kesehatan Zimbabwe menujukkan terdapat 1.036 kasus yang dicurigai dan 125 kasus yang dikonfirmasi pada Kamis (11/8), dengan Manicaland sebagai wilayah penyebar terbesar.
Sebagian besar kasus yang dilaporkan berasal dari anak-anak berusia antara enam bulan hingga 15 tahun. Kebanyakan dari keluarga kasus-kasus tersebut teridentifikasi mengikuti sekte agama yang menolak vaksinasi campak karena keyakinan mereka.
Seperti dikutip dari Sunday Times, beberapa sekte gereja kerasulan di Zimbabwe melarang pengikutnya untuk melakukan vaksinasi atau perawatan medis apapun.
Gereja-gereja menarik jutaan pengikut dengan janji mereka untuk menyembuhkan penyakit dan membebaskan orang dari kemiskinan.
Dengan tingkat vaksinasi yang rendah dan kurang lengkapnya pendataan, pemerintah telah memutuskan untuk memulai kampanye vaksinasi massal di daerah-daerah di mana wabah terdeteksi.
Wabah campak diperkirakan akan membebani sektor kesehatan Zimbabwe yang telah rusak oleh kurangnya obat-obatan dan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
- 1.047 Orang di Spanyol Meninggal karena Gelombang Panas, Mayoritas Lansia
- Selain Perintah Salat, Nabi Muhammad Terima Dua Wahyu Lain Saat Isra Miraj
- Hikmahanto Juwana: Probabilitas Jokowi Hadirkan Gencatan Senjata di Ukraina Sangat Besar