Karhutla Meluas, Kabut Asap Mulai Terasa di Palembang

Petugas Manggala Agni saat berjuang melakukan upaya pemadaman karhutla di lahan dekat jalan tol Kayuagung-Palembang.
Petugas Manggala Agni saat berjuang melakukan upaya pemadaman karhutla di lahan dekat jalan tol Kayuagung-Palembang.

Musim kemarau yang terjadi saat ini berdampak pada meluasnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel.


Sejak beberapa pekan terakhir sejumlah lahan di Sumsel pun terbakar. Diantaranya di OKI, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan beberapa wilayah lainnya.

Hal ini berdampak munculnya kabut asap di beberapa daerah, salah satunya di Palembang.

Salah satu warga di Pakjo Palembang, Aldi menyebutkan, kabut asap ini terasa sejak berapa hari terakhir, khususnya pada malam hari. Bahkan, dia mengaku kabut asap ini terasa hingga ke dalam rumahnya.

"Memang tidak terlalu pekat, tapi terasa saat menghirup udara," katanya.

Dia pun khawatir kabut asap ini akan semakin parah jika tidak segera ditangani. "Semoga saja kemarau ini tidak terlalu lama, sehingga kabut asap tidak semakin parah," harapnya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan (Sumsel), Wandayantolis menyebutkan memasuki musim kemarau  kualitas udara di Palembang berdasarkan tingkat konsentrasi selama 24 jam masih di bawah ambang batas. 

Dia juga mengaku sejak musim kemarau kualitas udara di Palembang pagi hari mengalami konsentrasi di level cukup tinggi ketimbang di siang hari yang levelnya menengah. 

Meski begitu, ia belum dapat memastikan kualitas udara itu dipengaruhi partikel debu atau partikel sisa Karhutla. 

"Akan tetapi, jika memerhatikan arah angin dari timuran, dimana saat ini laporan Karhutla meluas dari arah OKI dan sekitarnya ada kemungkinan partikel-partikel asap terbawa ke arah palembang dan terukur pada alat Pm2.5 di Palembang, " kata Rabu (23/8).

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertahanan (DLHP) Sumatera Selatan (Sumsel), Edward Chandra mengaku hingga saat ini Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palembang masih menunjukkan tren hijau. 

Meski Karhutla semakin marak terjadi di puncak musim kemarau seperti yang terjadi di lahan jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) pada Kamis (17/8) malam hingga (23/8). 

"Data menunjukkan ISPU di Palembang masih sedang masih hijau dibawa angka 50," singkatnya.