Karhutla di Sumsel Sudah Lahap 2.702 Hektar Lahan, Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir

ilustrasi (dok/rmolsumsel.id)
ilustrasi (dok/rmolsumsel.id)

Meski tak menimbulkan bencana asap, namun kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel pada Januari-Agustus 2022 telah melahap sekitar 2.702 hektar lahan.  


Angka tersebut merupakan yang terluas dalam dua tahun terakhir. Total lahan yang terbakar di 2020 hanya mencapai 1.883 hektar. Sementara di 2022 total lahan yang terbakar mencapai 2.003 hektar. 

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Ferdian Kristanto mengatakan, dari total lahan yang terbakar di 2022, rinciannya terdiri dari 2.659 hektar di lahan mineral dan sisanya seluas 43 hektar di lahan gambut. 

"Agustus lalu sekitar 256 hektar yang terbakar," kata Ferdian saat dibincangi, Jumat (16/9). 

Dia mengatakan, luasan lahan yang paling banyak terbakar berada di Ogan Ilir yang mencapai 2.659 hektar. Seluruhnya berada di lahan mineral. Lalu, di Muratara 516 hektar, rinciannya mineral 510 hektar dan 6 hektar gambut, OKU ada 236 hektar lahan mineral yang terbakar. Selanjutnya di Mura 139 hektar lahan mineral terbakar, Muba 135 hektar terbakar (125 hektar mineral dan 10 hektar gambut) dan OKI 133 hektar (105 hektar mineral dan 28 hektar gambut).

"Yang nol Karhutla hanya Banyuasin, Lubuk Linggau, OKU Timur dan Pagar Alam," ungkapnya. 

Dari data yang disampaikannya, terjadi kenaikan signifikan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Pada periode Januari-Mei, luas Karhutla hanya 472,07 hektar. Artinya terjadi kenaikan 2.229,93 hektar sepanjang tiga bulan berikutnya atau pada Juni-Agustus.

September ini, ia berharap tak ada penambahan luasan hutan dan lahan yang terbakar. "Informasi dari BMKG seharusnya sudah masuk musim penghujan. Hanya, kami tetap meminta kawan-kawan waspada seperti dua hari ini yang terlihat panas sekali," jelasnya.

Ia menyebut, setiap hari melakukan monitoring fire danger rating system, yang merupakan hasil analisa dari BMKG. "Jika melihat prediksinya, dua hari ini bakal ada potensi kebakaran tinggi," tandasnya.