Mendirikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merupakan manuver pribadi Din Syamsuddin, dan sama sekalit tak ada kaitan dengan Muhammadiyah. Langkahnya tidak mengakomodasi kepentingan Muhammadiyah.
- Jelang Munas, Golkar Sumsel Dukung Airlangga Hartarto Kembali Pimpin Partai
- PDIP dan PKS Tak Restui Pengelolaan Sampah Secara Termal
- Polisi Tak Bisa Pidanakan Arteria Dahlan, Ini Alasannya
Baca Juga
Demikian menurut pengamat politik Dedi Kurnia Syah, di mana ia menambahkan bahwa antara gerakan Din dengan Muhammadiyah merupakan entitas berbeda.
"KAMI tidak identik dengan Muhammadiyah, terlebih membaca gerakan Din Syamsuddin yang dalam periode kepemimpinan Jokowi konsisten menjadi oposisi publik," kata Dedi kepada JPNN.com, Rabu (5/8/2020).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ini, gerakan eks-Ketum Muhammadiyah itu lebih terlihat ingin mengakomodasi kekecewaan publik terhadap pemerintahan Jokowi.
Dedi memandang akan riskan terhadap nama besar Din, apabila memiliki agenda untuk meminta kekuasaan dari rezim Jokowi.
"Sangat riskan jika gerakan semacam ini memiliki tujuan untuk posisi di pemerintah. Meskipun, memang sejalan dengan itu Muhammadiyah secara kebetulan lebih banyak ikut kritis kepada pemerintah," jelas Dedi.[ida]
- Muhammad David Mengisi Kekosongan Kepemimpinan DPC Hanura OKU Pasca OTT KPK
- Warga Ukraina Berduka Atas Kematian Juara Tinju Dunia di Medan Perang
- Bawaslu Dalami Temuan PPATK soal Transaksi Janggal Ribuan Caleg