Meskipun dunia tengah diguncang inflasi akibat pandemi Covid-19 dan perang antara Ukraina dan Rusia, Presiden Joko Widodo memperkirakan ekonomi nasional bakal tetap tumbuh di angka 5,3 persen di tahun 2023 mendatang.
- Roy Suryo Dkk Panen Dukungan Warganet: Terus Berjuang untuk Kebenaran
- Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah
- UGM Klaim Ijazah dan Skripsi Jokowi Asli
Baca Juga
Jokowi mengatakan, pemerintah akan berupaya maksimal dalam menjaga keberlanjutan penguatan ekonomi nasional.
Dia menuturkan ekspansi produksi yang konsisten akan terus didorong untuk membuka lapangan kerja sebanyak- banyaknya. Berbagai sumber pertumbuhan baru harus segera diwujudkan.
Jokowi mengatakan pelaksanaan berbagai agenda reformasi struktural terus diakselerasi untuk transformasi perekonomian.
"Investasi harus dipacu serta daya saing produk manufaktur nasional di pasar global, harus ditingkatkan,” ujar Jokowi dalam pidato RAPBN 2023 di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (16/8).
Menurutnya, dengan semakin kuatnya sektor swasta sebagai motor pertumbuhan, maka manajemen kebijakan fiskal dapat lebih diarahkan untuk menciptakan keseimbangan.
Ruang keseimbangan yang dimaksudkan, antara perbaikan produktivitas dan daya saing. Secara teknis dengan cara menjaga kesehatan dan keberlanjutan fiskal untuk menghadapi risiko dan gejolak di masa depan.
"Bauran kebijakan yang tepat, serta sinergi dan koordinasi yang semakin erat antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan menjadi modal yang kuat dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” tutupnya.
- Roy Suryo Dkk Panen Dukungan Warganet: Terus Berjuang untuk Kebenaran
- Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah
- UGM Klaim Ijazah dan Skripsi Jokowi Asli