Jepang Dukung Indonesia Evakuasi WNI Dari Kapal Diamond Princess

Rencana Pemerintah Indonesia untuk membawa pulang 74 warga negaranya yang merupakan awak kapal pesiar Diamond Princess sudah didengar oleh Pemerintah Jepang.


Hal tersebut terlihat dari pernyataan Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, dalam konferensi pers pada Jumat (21/2). Motegi mengatakan Indonesia dan Filipina akan menyusul negara-negara lain yang sudah terlebih dulu mengevakuasi warganya.

Dimuat Kyodo, Motegi menyatakan sebanyak 759 penumpang dan awak sudah dijemput oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, Hong Kong, Israel, dan Kanada.

Selain Indonesia dan Filipina, ada Inggris, Italia, dan Taiwan yang juga berencana mengirim pesawat pada Jumat malam ini. "Kami akan melakukan apa saja untuk mendukung warga negara asing," kata Motegi menyambung rencana dari negara-negara tersebut.

Dalam kesempatan itu, Motegi juga mengatakan ada 9 negara yang telah memberlakukan travel ban kepada Jepang. Di antaranya Bhutan, Israel, Kiribati, Mikronesia, Samoa, Kepulauan Solomon, Korea Selatan, Thailand, dan Tonga.

Jepang sendiri beberapa waktu terakhir dikritik atas metode karantina yang dilakukan di dalam kapal pesiar. Ada sekitar 3.700 penumpang dan awak yang dikarantina selama 14 hari di kapal Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama. Per hari ini, jumlah pasien positif virus corona baru (Covid-19) di kapal tersebut sudah meningkat menjadi lebih dari 630 orang, dengan 2 di antaranya meninggal dunia.

Sebenarnya ada 78 WNI yang menjadi awak kapal Diamond Princess. Namun 4 di antaranya dinyatakan positif terkena Covid-19 dan kini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit di Jepang.