Jenderal Sigit: SDM Polri Harus Siapkan Personel Unggul dalam Menjalankan Arahan Presiden

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Sumber Daya Manusia (SDM) Polri harus menyiapkan personel-personel kepolisian yang unggul, guna mampu mengawal dan mengamankan seluruh intruksi Presiden Joko Widodo dalam Rapim TNI-Polri terkait dengan kebijakan dan program Pemerintah.


Begitu dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menutup Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Staf Bidang Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, di Kepulauan Riau, Jumat malam (18/3).

"Seluruh rekan-rekan kemudian bisa memahami apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden. Dan kemudian dari sisi SDM tentunya mempersiapkan personel-personel yang kemudian bisa melaksanakan apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden," ujar Jenderal Sigit dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3).

Dalam pengarahannya, Sigit memaparkan, untuk dilakukan pengawalan soal program kebijakan dalam rangka mempertahankan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Di antaranya adalah, menjamin ketersediaan serta menjaga harga bahan pokok penting, penggunaan keuangan negara sebagai shock absorber, penguatan investasi dan hilirisasi, serta menjaga pasar domestik.

Selanjutnya, mengamankan dan mengawal agenda nasional maupun internasional juga harus menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh personel SDM Polri.

"Mulai dari pelaksanaan Pemilu 2024 yang tahapannya dimulai saat ini, Piala Dunia U-20, ASEAN Summit hingga isu-isu yang berkembang di masyarakat," tutur Sigit.

Dengan adanya segala bentuk agenda dan tantangan yang ada, Sigit menyebut bahwa untuk saat ini, seluruh jajaran Korps Bhayangkara harus bersatu padu dan bergandengan tangan untuk kembali meraih tingkat kepercayaan publik yang sempat mencapai angka tertinggi.

Selain melakukan perbaikan dan reformasi kultural, dia menegaskan, pentingnya penguatan sumber daya manusia Polri sejak dini guna meraih kembali rasa kepercayaan publik terhadap Polri. Pasalnya, dengan tingginya kepercayaan masyarakat, maka akan berdampak pada kepuasan atas penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan saat bertugas.

"Oleh karena itu bagaimana upaya kita untuk mengembalikan kepercayaan publik ini menjadi harga mati yang harus kita perjuangkan," ucapnya.

Penguatan sejak dini atau mulai dari rekrutmen, pendidikan dan pelatihan hingga resmi menjadi personel kepolisian, kata Sigit lagi, harus selalu digaungkan penekanannya pada tiga kompetensi yakni, teknis, kepemimpinan dan etika.

"Kita juga harus mampu memiliki kompetensi terkait dengan masalah kepemimpinan, dan juga yang paling utama, paling penting, adalah kompetensi etik," pungkas mantan Kabareskrim Polri itu.