Jembatan Ampera Ditutup Pukul 19.00, Ini Pengalihan Jalan Malam Tahun Baru

Jembatan Ampera. (Dokumen RMOLSumsel)
Jembatan Ampera. (Dokumen RMOLSumsel)

Polrestabes Palembang bakal menutup akses lalulintas di Jembatan Ampera di malam tahun baru. Penutupan ini dimulai pukul 19.00 WIB hingga malam pergantian tahun berakhir.


Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra mengatakan untuk mencegah agar tidak terjadinya kerumunan, maka sejumlah tempat publik termasuk alun-alun akan ditutup. Diantaranya, Benteng Kuto Besak (BKB), Bawah Jembatan Ampera, Kambang Iwak dan Bundaran Jakabaring. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penutupan Jembatan Ampera yang menghubungkan daerah hilir dan hulu Palembang. 

"Penutupan ini akan dilakukan pukul 7 malam hingga pergantian tahun berakhir," katanya, Selasa (28/12).

Untuk pengalihan jalan, bagi warga dari hilir mau ke hulu ataupun sebaliknya maka dapat melalui jembatan lainnya seperti Jembatan Musi II, Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI. Nanti, pihaknya juga akan melakukan penjagaan di ketiga jembatan tersebut untuk memastikan tidak ada kendaraan yang terparkir di lokasi jembatan. Untuk hotel, tempat wisata dan pusat perbelanjaan akan tetap dibuka hingga pukul 22.00 WIB.

"Kami harap masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing untuk merayakan tahun baru di rumah bersama keluarga," harapnya.

Dia menegaskan, aturan ini berdasarkan Intruksi Mendagri (Inmendagri) nomor 66 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Jika nantinya ada yang melanggar, maka akan dikenakan sanksi berupa administrasi, tipirin hingga pidana jika memang membandel. Menurutnya, dengan aturan ini maka risiko penularan kasus Covid-19 dapat ditekan. 

"Tolong bantu pemerintah, buktikan warga Palembang sekelas dengan warga kota lainnya yang ada di Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan saat ini memang kondisi Palembang sudah membaik. Namun, dia mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga risiko penularan dapat ditekan. Apalagi, saat ini ada varian baru yaitu Omicron yang penularannya lebih tinggi dibandingkan virus varian Delta. "Mari kita jaga, jangan sampai terulang kembali," pungkasnya.