Pandemi Global Virus Corona 2019 (C0vid-19) telah memberikan banyak pengetahuan. Salah satunya adalah jari manis tangan kiri pria bisa memberi indikasi, bagaimana tubuh mereka bereaksi terhadap infeksi Covid-19. Dan apakah mereka bisa bertahan hidup dari virus ini atau tidak.
- Antisipasi Cacar Monyet, Kemenkes Sebar 1.500 Reagen ke Daerah
- Akhir Oktober, Vaksinasi di Palembang Ditarget Capai 70 Persen
- Kolesterol Meningkat Usai Lebaran, Ayo Konsumsi Buah-buahan Ini
Baca Juga
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Early Human Development dan dilansir JPNN.Com, Senin (8/6/2020), pria dengan jari manis yang lebih panjang, memiliki kemungkinan kematian yang lebih rendah dari infeksi virus corona dan lebih cenderung menghadapi gejala covid yang ringan.
Sementara telah diketahui bahwa gender adalah faktor risiko utama mengenai penularan COVID-19. Penelitian ini menggali lebih dalam tentang apa yang membuat seorang pria lebih rentan sakit parah akibat COVID-19, sementara yang lain mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Menurut ilmu pengetahuan, itu semua berkaitan dengan seberapa banyak pria terpapar testosteron dalam rahim, dimana semakin besar janin terpapar hormon ini, maka akan semakin panjang jari manis mereka terbentuk.
Testosteron juga diperkirakan meningkatkan konsentrasi angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) dalam tubuh, yang membantu memerangi penyakit parah yang terkait dengan coronavirus.
"Teorinya adalah bahwa seseorang dengan tingkat hormon testosteron pranatal tinggi dan jari manis yang panjang, memiliki tingkat ACE2 yang lebih tinggi," kata salah satu penulis penelitian, John Manning dari Swansea University.
Yang menarik, para peneliti menemukan sifat ini di negara-negara seperti Malaysia, Rusia dan Meksiko, di mana tingkat kematian akibat virus corona lebih rendah.
Para peneliti berharap temuan mereka bisa menyediakan biomarker untuk pria yang rentan terhadap COVID-19 dan membantu mengidentifikasi orang-orang yang disarankan untuk melakukan jarak sosial.[ida]
- Pekan Depan, Korea Selatan tak Lagi Berlakukan Syarat Tes Covid-19 Untuk Pendatang
- Melebihi Batas Aman, BPOM Rilis Lima Obat Sirup dengan Kandungan Etilen Glikol
- Kasus Meninggal Akibat Covid-19 di Palembang Capai 898, Peningkatan Signifikan Sejak Beberapa Pekan Terakhir