Baru-baru ini kejadian tidak mengejutkan datang dari Universitas Muhammadiyah Palembang. Pasalnya salah satu peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Gema Persada meninggal diduga akibat penyakit maag.
- Tindaklanjuti Edaran Kemenkes, Pemkot Lubuklinggau Larang Apotek Jual Lima Jenis Obat Sirup
- Jadi Pemicu Gagal Akut Bagi Anak-anak, Indonesia Larang Penggunaan Dua Bahan Berbahaya Obat Batuk
- Amerika Serikat Bagi-bagi Alat Tes Covid Gratis ke Warganya
Baca Juga
Dilansir dari Hellosehat.com, hampir semua orang pernah mengalami maag tanpa disadari. Penyakit maag merupakan sekumpulan gejala seperti perut mulas, mual, kembung, dan nyeri serta panas di dada (heartburn).
Pola makan yang buruk, kebiasaan merokok, minum alkohol, atau penyakit lain seperti gasitris (Radang lambung) dan tukak lambung merupakan salah satu penyebab penyakit maag. Pada gejala maag ringan, biasanya perawatan bisa dengan menghindari pemicu.
Namun bagi penyebab maag akibat masalah medis tertentu, memerlukan perawatan yang dikombinasikan dengan obat-obatan. Jika tidak, maka maag baik akut atau kronis bisa menimbulkan penyakit lain yang juga berbahaya bagi tubuh.
Apa saja penyakit yang ditimbulkan akibat maag yang dibiarkan?, simak berikut ulasanya;
1. Esofagitis
Esofagitis merupakan penyakit yang paling umum diakibatkan oleh maag, yakni menandakan adanya peradangan yang dapat merusak jaringan kerongkongan. Hal ini menyebabkan terganggunya fungsi kerongkongan yang bertugas memindahkan makanan atau cairan dari mulut menuju perut. Akibatnya, akan menimbulkan gejala kesulitan menelan dan nyeri pada dada.
2. Striktur Esofagus
Heartburn atau panas di dada biasanya disebabkan oleh asam lambung berlebihan yang naik ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan mukosa (Selaput lendir). Apabila berulang, maka iritasi akan semakin parah dan membuat kerongkongan terluka serta mempersempit ruang di kerongkongan.
Adapun gejala yang ditimbulkan seperti kesulitan menelan, makanan tersangkut di tenggorokan, serta nyeri di dada. Dengan gejala tersebut, tentu tubuh akan kekurangan nutrisi dari makanan dan minuman. Apabila terlanjur, cara yang akan disarankan dokter adalah pembedahan pada tenggorokan.
3. Stenosis Piloris
Antara lambung dan usus, terdapat katup berotot dengan nama stenosis pilorik yang bertugas menahan makanan di lambung. Penyakit maag yang dibiarkan terus-menerus akan membuat katup berotot tersebut menebal. Akhirnya menyebabkan jalur makanan untuk sampai ke usus jadi menyempit.
Gejala seperti muntah setelah makan, lapar terus-menerus, serta dehidrasi adalah yang sering dialami penderita stenosis piloris. Hal ini menjadi bahaya karena bisa menyebabkan seseorang sulit mendapatkan nutrisi.
4. Barret Esofagus dan Kanker Esofagus
Hampir sama seperti strikus esofagus, penyakit akibat maag ini juga disebabkan akibat asam lambung yang naik menuju kerongkongan. Semakin sering terpapar asam lambung, sel-sel skuamosa yang melapisi kerongkongan akan digantikan oleh sel kelenjar yang biasanya ada di usus manusia. Kondisi tersebut akan menyebabkan barret esofagus.
Kemudian, apabila tetap dibiarkan terus menerus, gejala tersebut bisa berubah menjadi kanker. Pada tahap awal perkembangan kanker, tidak ada gejala yang ditimbulkan. Gejal baru akan terasa ketika menginjak stadium lanjut, yang mana meliputi batuk, suara serak, susah menelan, serta heartburn.
5. Pendarahan dan Kanker Lambung
Maag disebabkan juga oleh gastritis atau radang lambung. Apabila tidak diobati segera, maka akan menyebabkan pendarahan di lambung. Gejala ini dapat dilihat dari warna feses. Apabila berwarna hitam hitam disertai nyeri perut parah, maka pendarahan pada lambung sudah parah. Pada beberapa kasus, peradangan lambung juga menyebabkan kanker lambung.
Tips Menghindari Komplikasi
Meski umum terjadi pada tubuh manusia, tak patut untuk dibiarkan sembuh begitu saja. Disarankan segera mencari tahu penyebab atau pemicunya sebagai pantangan agar maag tidak kembali kambuh.
Apabila gejala maag dirasa masih ringan, cukup redakan dengan minum air jahe, karena jahe mengandung zat antioksidan dan anti inflamasi yang bisa mengurangi peradangan. Jahe juga bisa menghilangkan rasa mual dan muntah.
Jangan dilupakan juga untuk memperbaiki pola makan seperti, menghindari makanan pedas, asam, dan tinggi lemak, serta tidak dianjurkan tidur setelah makan.
- Varian Omicron Bertambah 8 Kasus, Satgas Perketat Pintu Masuk Negara
- Kapolda Sumsel Sambangi Vaksinasi Di Pasar Modern Palembang Icon
- Mau Terlihat Awet Muda? Begini Tips Meremajakan Kulit yang Baik dan Sehat