Jalinsum Dikepung Debu, Warga Minta Pemerintah Evaluasi Izin Melintas Angkutan Batu Bara di Muara Enim

Kondisi debu di jalan lintas tengah Sumatera, Kabupaten Muara Enim akibat aktivitas batu bara. (Dokumentasi Warga)
Kondisi debu di jalan lintas tengah Sumatera, Kabupaten Muara Enim akibat aktivitas batu bara. (Dokumentasi Warga)

Warga di sepanjang jalan lintas tengah Sumatera, khususnya di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung hingga Kota Muara Enim, mengeluhkan masalah debu yang berterbangan akibat aktivitas angkutan batu bara. 


Debu yang terbawa angin ini tidak hanya mengganggu jarak pandang pengendara, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan.

Ilhamsyah (32), salah seorang pengguna jalan, menyatakan ketidaknyamanannya karena debu yang berlebihan, terutama saat kendaraan besar melintas. Debu tersebut tidak hanya mengurangi jarak pandang, tetapi juga menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi pada mata.

"Hal ini bisa menjadi penyebab kecelakaan karena kondisi debu yang tebal. Kami merasa sangat tidak nyaman dengan situasi ini yang sering dialami masyarakat," ujar Ilhamsyah,Selasa (16/7).

Ketua DPP LSM Gerakan Masyarakat Suka Lingkungan Hijau (Gemasulih), 

Andi Chandra, menegaskan,  perlunya responsibilitas dari pemerintah terhadap dampak lingkungan akibat aktivitas pertambangan. 

Ia menekankan pentingnya evaluasi ulang terhadap izin-izin angkutan batubara yang melintas di jalan nasional, karena selain mempengaruhi lingkungan, juga dapat mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.

"Polusi ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berpotensi menyebabkan penyakit pernapasan. Pemerintah harus bertanggung jawab terhadap dampak dari kegiatan ini," ujarnya.

Kondisi lalu lintas yang padat di Kecamatan Tanjung Agung dan Lawang Kidul, disebabkan oleh aktivitas angkutan batubara yang tinggi, juga menjadi perhatian serius. Supir truk angkutan batubara kerap kali tidak mematuhi aturan, meningkatkan risiko kecelakaan yang berdampak fatal bagi masyarakat sekitar.

"Kita harus bersama-sama mencari solusi yang baik, agar kegiatan ini tidak hanya memberi dampak negatif bagi lingkungan dan keselamatan, tetapi juga untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik," tambahnya.