Sungguh miris kondisi jalan protokol di Desa Sungai Tuha, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur. Meski berada di tengah Kota Martapura yang notabene sebagai wajah kabupaten, namun dibiarkan berlubang dan tergenang air.
- Bus Putra Sulung Dihantam Kereta Api, DPRD Sumsel Minta di Kota Baru Di Pasang Pintu Perlintasan
- Pupuk Mahal, Harga Gabah Anjlok, Petani di OKU Timur Menjerit
- Kembali Berpasangan di Pilkada OKU Timur, Enos-Yudha Resmi Daftar ke PKB
Baca Juga
Pantauan di lapangan, Selasa (13/12) pagi, mulai dari rel kereta api sampai SPBU Sungai Tuha, terdapat banyak lubang di badan jalan aspal tersebut. Kondisi ini telah lama terjadi dan terkesan dibiarkan oleh pihak pemerintah terkait.
Sekedar informasi, jalan tersebut merupakan milik negara yang peruntukannya dibatasi oleh Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) dan diserahkan ke pemerintah setempat dalam hal ini Dishub dan Satlantas.
Seperti dikeluhkan Edi (37), warga Desa Tebat Sari, Kecamatan Martapura. Sudah hampir satu tahun terakhir ruas jalan negara tersebut mengalami kerusakan.
“Kalau bisa diperbaiki, lubangnya ditampal biar tidak membahayakan pengendara motor yang melintas, apa lagi pada malam hari,” ungkapnya, Selasa (13/12).
Keluhan senada diungkapkan Ardi (38), warga asal kabupaten tetangga (OKU). Hampir setiap hari dirinya melalui jalan dalam Kota Martapura itu, namun hingga sekarang kerusakannya terus bertambah
“Mulai dari rel Sungai Tuha sampai pasar Martapura, sudah banyak lubangnya. Harapannya segera diperbaiki, apa lagi ini jalan dalam kota,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kadishub OKU Timur, Adi Sungkono, membenarkan jika jalan tersebut merupakan aset milik pemerintah pusat.
“Iya itu jalan milik negara,” jawabnya singkat saat dikonfirmasi wartawan via pesan singkat WhatsApp. 
- Bus Putra Sulung Dihantam Kereta Api, DPRD Sumsel Minta di Kota Baru Di Pasang Pintu Perlintasan
- Pupuk Mahal, Harga Gabah Anjlok, Petani di OKU Timur Menjerit
- Kembali Berpasangan di Pilkada OKU Timur, Enos-Yudha Resmi Daftar ke PKB
