Izin Pegang Senpi, Ratusan Personel Polres Muara Enim Jalani Tes Psikologi

Waka Polres Muara Enim, Kompol CS Panjaitan sedang memantau berlangsungnya kegiatan tes psikologi bagi petugas Polisi pemegang Senjata Api (ist/rmolsumsel.id)
Waka Polres Muara Enim, Kompol CS Panjaitan sedang memantau berlangsungnya kegiatan tes psikologi bagi petugas Polisi pemegang Senjata Api (ist/rmolsumsel.id)

Polres Muara Enim melaksanakan tes psikologi terhadap ratusan anggotanya yang memiliki izin kepemilikan Senjata Api (Senpi), Kamis (7/12), sebagai upaya untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat umum.


Kegiatan ini merupakan respons terhadap pedoman dan peraturan yang telah ditetapkan terkait kepemilikan dan penggunaan senjata api, terutama di kalangan petugas Polisi. 

Sebanyak 178 anggota Polres Muara Enim, yang terdiri dari Perwira dan Nintara, menjalani tes psikologi kepemilikan Senjata Api dalam rangka memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman tanggung jawab yang menyertainya dan kestabilan psikologis yang dapat dipercaya.

Tes ini menjadi langkah kritis untuk mengevaluasi bahwa setiap petugas Polisi yang membawa senjata api mampu bertugas dengan penuh keamanan dan disiplin. Tes psikologi wajib ini berlaku bagi seluruh petugas Kepolisian yang telah bersenjata maupun bagi mereka yang mengajukan izin untuk membawa senjata api.

Daftar peserta mencakup personel dari Polres Muara Enim dan Polsek jajaran, yang dicalonkan oleh Kapolsek masing-masing. Pengujian dilakukan di dua lokasi aula terpisah, yaitu 48 personil di Aula Rupatama Polres Muara Enim dan 130 personil di Aula Kantor Camat Muara Enim. Kegiatan ini dipimpin oleh Kompol Suparyono, didampingi oleh Waka Polres Muara Enim, Kompol CS Panjaitan, dan Kabag SDM AKP Aprianysah.

Waka Polres Kompol CS Panjaitan menjelaskan, tes psikologi ini sangat penting untuk menilai kesiapan psikologis setiap anggota yang menggunakan senjata api. 

"Setiap orang rentan untuk mengambil keputusan yang berbahaya ketika diberi kekuasaan tersebut. Tes ini membantu meminimalkan kemungkinan kecelakaan dan bahaya yang mungkin timbul akibat penggunaan senjata api," kata Panjaitan.

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi menekankan bahwa tes ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan setiap individu yang memegang senjata api lulus tes psikologis dan fisik yang diperlukan. 

"Penggunaan senjata api dengan benar adalah tanggung jawab semua orang, terutama bagi petugas Polisi. Mereka diharuskan untuk mempertahankan pemahaman yang tepat tentang kepemilikan dan penggunaan senjata api serta menunjukkan stabilitas psikologis agar dapat dipercaya," ungkap Kapolres.