ISPU di Sumsel Kembali Buruk, Ogan Ilir Paling Parah

Lokasi kebakaran di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. (dok. Manggala Agni)
Lokasi kebakaran di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. (dok. Manggala Agni)

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Sumatera Selatan kembali memburuk lantaran kondisi asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian pekat.


Berdasarkan catatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terdapat dua wilayah di Sumatera Selatan mengalami kondisi udara yang buruk. Yakni Ogan Ilir dan Palembang.

Dari dua wilayah itu, Ogan Ilir paling parah dengan jumlah ISPU mencapai 723 pada pukul 10.00WIB. Kemudian, Palembang mencapai 321 dengan level berbahaya.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan, kondisi Karhutla di Sumsel saat ini memang masih berlangsung dibandingkan tiga wilayah lain di Sumatera.

“Aceh aman, Riau aman, Jambi masih ada. Tinggal Sumsel ini, kalau dari segi luasan, lumayan. Ini memang asap paling mengganggu,”kata Ferdian, Senin (30/10).

Ferdian menerangkan, luasnya lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terutama di Kecamatan Jungkal membuat petugas Manggala Agni kewalahan di lapangan. Bahkan, wilayah tersebut telah terbakar sejak dua bulan lalu dan hingga kini belum padam.

“Luasan yang terbakar di Jungkal sudah lebih dari 5.000 hektare, air sudah minim dan kondisi angin kencang,”ujarnya.

Petugas Manggala Agni pun saat ini hanya mengandalkan proses pemadaman lewat darat karena seluruh kanal telah mengering. Selain itu, TMC pun masih akan terus dilakukan hingga 4 November nanti, dimana potensi hujan diperkirakan akan berlangsung pada Selasa (31/10) besok.

“Kami pastikan kepada pimpinan kami kerja dilapangan,”ungkapnya.