Inspektorat kota Pagar Alam akan menurunkan tim investigasi untuk menelusuri keuangan Puskesmas Pengandonan, buntut penganiayaan RN terhadap stafnya sendiri inisial NS.
- Kasus Kepala Puskesmas Aniaya Staf, Pj Wali Kota Pagar Alam Minta Segera Proses Hukum
- Terungkap, Kepala Puskesmas di Pagar Alam Diduga Aniaya Staf Karena Kesal Ditanya Soal Pemotongan Insentif
- Ditampar hingga Pecah Bibir, Staf Faskes di Pagar Alam Laporkan Atasan ke Polisi
Baca Juga
RS diketahui adalah Kepala Puskesmas Pengandonan, Pagar Alam Utara, sementara NS merupakan Kepala Tata Usaha (KTU) yang bertugas di tempat yang sama. NS dianiaya oleh RN dengan cara ditampar hingga pecah bibir lantaran mempertanyakan pemotongan intensifnya tanpa keterangan yang jelas.
"Kami akan investigasi soal dugaan penyimpangan keuangan di Puskesmas itu dan nantinya soal konsekuensi etika kepegawaiannya boleh di tanyakan ke Badan Kepegawaian Daerah,"kata Kepala Inspektorat daerah kota Pagar Alam Supriadi kepada kantor berita Rmol Sumsel di ruang kerjanya, Rabu (12/6).
Supriadi menjelaskan, kasus tersebut saat ini telah menjadi atensi dari Pj Wali Kota Pagar Alam Lusapta Yudha Kurnia. Mereka akan ikut mengawasi proses hukum di pihak kepolisian yang mana NS sudah melaporkan perihal penganiayaan tersebut ke Polres Pagar Alam pada beberapa waktu lalu.
Setelah proses pidana sesuai, pihak inspektorat akan melakukan investigasi dugaan penyimpangan keuangan yang diduga menjadi pemicu penganiayaan terhadap NS.
"Atensi dari pak Pj (Walikota Pagar Alam) supaya kami berkoordinasi dengan Dinkes soal keributan NS dan RN,"ujar Supriadi.
Dinas Kesehatan kota Pagar Alam saat ini ikut melakukan pendalaman atas kisruh RN dan NS. Nantinya, hasil evaluasi dari atasan keduanya menjadi acuan inspektorat untuk mengambil langkah lanjutan.
"Karena Dinkes merupakan atasan langsung dari kedua belah pihak kami juga tidak ingin memasuki ranah evaluasi maupun pembinaan terhadap NS maupun RN. Maka itu kami tunggu hasil dari hasil evaluasi tersebut apakah nantinya Inspektorat bisa ikut terjun mengatasi persoalan itu atau cukup di Dinkes saja,"ucapnya.
Diberitakan sebelumnya NS pegawai Puskesmas Perandonan kota Pagar Alam melaporkan atasannya sendiri RN ke polisi atas dugaan tindakan kekerasan ke Reskrim Polres Pagar Alam Rabu (5/6)
Motif keributan disertai dugaan kekerasan yang dialami NS oleh atasannya RN terkait keluhan RN yang menanyakan soal pemotongan insentif pegawai Puskesmas sumber dana BPJS dan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Kemudian, NS juga mengeluh lantaran jarang dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang bersumber dari kedua dana tersebut, padahal jabatannya sebagai Kepala Tata Usaha Puskesmas.
"RN tidak senang istri saya menanyakan insentifnya yang dipotong termasuk RN juga marah ketika istri saya menanyakan soal penggunaan aliran dana insentif maupun kegiatan lain yang sumbernya dari BPJS dan BOK dimana istri saya mengadu ke saya ia kena tampar oleh RN dan oleh karena itu istri saya melaporkan perbuatan RN ke polisi agar dapat segera di proses hukum,"ujar Aiptu F suami NS.
- Kejari Duga Pelarian Tiga Tahanan Narkoba di Pagar Alam Sudah Direncanakan, Satu Orang Tertangkap
- Polisi Ungkap Kasus Rudapaksa Terhadap Perempuan Uzur di Pagar Alam
- Asyik Nongkrong Berujung Petaka, Motor Tabrak Parit di Pagar Alam, Tiga Orang Jadi Korban