Ini Penyebab Lemot dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi lupa yang disebabkan kabut otak atau brain fog. (Net/rmolsumsel.id)
Ilustrasi lupa yang disebabkan kabut otak atau brain fog. (Net/rmolsumsel.id)

Anda pernah mengalami kondisi di mana sulit berpikir secara cepat? Beberapa orang kerap mendapatkan julukan lemot atau lemah otak karena mengalami kondisi tersebut.


Bahkan ada sebagian orang merasa tersinggung atau sakit hati mendapat julukan lemot. Pastinya, setiap orang tidak akan suka apabila memiliki daya tangkap lambat atau sering dikenal dengan istilah lemot.

Kondisi seperti ini dinamakan kabut otak atau brain fog. Di mana kondisi ini akan membuat kita sering mendadak lupa. Kabut otak sendiri merupakan kondisi yang menandakan adanya gangguan kinerja otak.

Kondisi ini juga ditandai oleh masalah ingatan, konsentrasi yang buruk, dan ketidakmampuan untuk fokus. Kabut otak bukanlah kondisi medis atau sebuah penyakit.

Seperti namanya, kondisi ini akan muncul hanya sesaat, lalu kemudian hilang seperti kabut. Ada beberapa orang menganggap kondisi ini sebagai kelelahan mental.

Dihimpun dari berbagai sumber, inilah beberapa penyebab kabut otak:

  1. Stres
  2. Kurang Tidur
  3. Perubahan Hormon
  4. Faktor Diet
  5. Obat-obatan
  6. Kondisi Medis

Sementara itu, pola makan juga dapat memengaruhi kesehatan mental, termasuk mengurangi kabut otak. Pola ini bekerja karena adanya hubungan yang unik antara usus dan otak. Interaksi antara makanan dan usus selama proses pencernaan akan berdampak pada otak.

Berikut ini ada beberapa makanan yang bisa mencegah lemot:

  1. Makanan kaya luteolin

Luteolin merupakan senyawa antioksidan dan anti-inflamasi, yang memiliki banyak sekali manfaat untuk mengurangi kabut otak.

Makanan kaya luteolin seperti, peppermint, sage, paprika, seledri, dan peterseli. Oregano juga menjadi salah satu makanan kaya luteolin yang bisa Anda konsumsi.

  1. Makanan anti-inflamasi

Mengkonsumsi banyak buah, sayur, dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan dan sumber nabati lain.

Kacang-kacangan dan minyak zaitun juga bisa menjadi makanan anti-inflamasi yang baik untuk dikonsumsi.

  1. Vitamin C dan asam folat

Orang yang memiliki sindrom kelelahan ditemukan memiliki asupan vitamin C dan asam folat yang rendah.

Dengan mengkonsumsi Vitamin C dapat menggurangi kabut otak, dan bisa ditemukan dalam buah jeruk, kiri, dan paprika merah.

Sementara folat bisa didapat dari asupan sayuran berdaun hijau tua seperti bayam dan kangkung.

  1. Probiotik

Probiotik memberikan bakteri baik yang dapat membantu proses pencernaan. Pencernaan yang baik juga mendukung kesehatan otak atau mental. Seperti, kimchi dan yogurt tawar tanpa pemanis.

  1. Kopi dan teh hijau

Penelitian menunjukkan, konsumsi 1-2 cangkir kopi dan teh per hari dapat membantu mencegah kabut otak. Teh hijau sendiri akan membantu fokus dan menjernihkan pikiran.

  1. Air mineral

Air mineral sangat penting untuk fungsi sel dan sistem tubuh manusia. Air dapat memainkan peran utama dalam fungsi otak.

  1. Makanan berwarna

Sayur-sayuran yang berwarna memiliki kandungan flavonoid yang tinggi. Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang berasal dari tumbuhan.

Flavonoid sendiri dapat mencegah paparan radikal bebas yang berkontribusi pada kondisi kabut otak.

Dengan hal tersebut, faktor yang terpenting ialah menjaga kesehatan dan memperhatikan tubuh anda sendiri apakah sudah memenuhi syarat untuk menjadi manusia yang sehat atau tidak.

Terapkan pemikiran yang positif, beristirahat yang cukup dan mencoba melakukan interaksi kepada manusia lainnya untuk melatih otak agar tidak terkena kabut otak.