Populasi ikan toman (Channa micropeltes), spesies endemik Sungai Babatan, Kecamatan Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), kini terancam punah akibat pencemaran limbah dan perubahan habitat.
- 86 Persen Koruptor Berpendidikan Tinggi
- Bentuk Advokat Berkualitas, Persadin Banten dan Untara Kolaborasi Gelar Program PKPA
- Pasca Sarjana Universitas Sjakhyakirti Palembang Bakal Miliki Pogram S3
Baca Juga
Menyikapi kondisi tersebut, tim dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) yang dipimpin oleh Dr. Agustina Bidarti, bersama Dr. Laila Husin dan Dr. Dedi Irwanto, menggelar program pengabdian kepada masyarakat di Desa Menang Raya, Pedamaran, OKI.
Program ini juga melibatkan 48 mahasiswa Program Studi Agribisnis Unsri dalam kegiatan Perkuliahan Pedesaan yang berlangsung pada 7-8 September 2024. Selama dua hari, mahasiswa melakukan observasi lapangan dan menggali potensi perikanan di Kecamatan Pedamaran.
"Kami melihat potensi besar ikan toman di Pedamaran. Namun, tindakan segera perlu dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini sebelum benar-benar hilang," ujar Ketua Tim Pengabdian Dr Agustina Bidarti, Sabtu (8/9).
Menurut Dr. Agustina, pencemaran limbah perkebunan sawit telah merusak habitat ikan toman di Sungai Babatan dan rawa-rawa lebak. "Air sungai dan rawa yang tersisa telah terkontaminasi limbah, yang menyebabkan ikan toman semakin sulit ditemukan," jelasnya.
Dalam program ini, mahasiswa turut terlibat dalam pembuatan model percontohan budidaya ikan toman di kolam beton. Model tersebut terbukti efektif dan diyakini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Budidaya ikan toman tidak hanya melestarikan spesies endemik, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat," tambah Dr. Dedi Irwanto.
Selain fokus pada budidaya ikan toman, mahasiswa juga mengkaji potensi perikanan lain di sepanjang Sungai Babatan. Potensi hilirisasi produk perikanan, seperti pempek, kelempang, dan kerupuk, juga menjadi bagian dari kajian.
Kecamatan Pedamaran sendiri dikenal sebagai salah satu pusat produksi ikan terbesar di OKI, dengan 75% wilayahnya terdiri dari rawa dan perairan. "Potensi perikanan di sini sangat besar, dan ikan toman menjadi salah satu komoditas yang penting," kata Mauly Cantika, salah satu mahasiswa peserta.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdatan) Toman Kito, Taketom Kipik, menyambut baik program pengabdian ini.
"Ikan toman selalu dibutuhkan dalam berbagai acara adat di dusun kami. Semoga dengan percontohan kolam beton ini, budidaya ikan toman di Pedamaran bisa terus berkembang," ujarnya.
- Gelar STQH di OKI, Bupati Iskandar: Pembangunan Tidak Hanya Insfrastruktur
- 50 Ribu Bibit Purun Dukung Konservasi Gambut Desa Pulau Geronggang