Memasuki kemarau, jumlah hotspot di Sumsel terus mengalami peningkatan. Di pekan ketiga Juni saja, jumlah hotspot sudah mencapai 154 titik. Jumlah ini menjadi yang tertinggi sepanjang tahun.
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO
- Diduga Ada Unsur Kesengajaan, Kebakaran Lahan di OKI Terus Berlangsung Meski Curah Hujan Tinggi
- Usai Karhutla, Sumsel Kini Hadapi Ancaman Banjir
Baca Juga
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, hotspot sudah terdeteksi satelit LAPAN sejak Januari lalu. Jumlahnya mencapai 11 hotspot. Jumlahnya meningkat menjadi 17 hotpsot di Februari. Lalu, Maret jumlah hotspot menjadi 49 titik.
“April jumlahnya meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 122 titik. Lalu, Mei terjadi peningkatan menjadi 139 titik. Untuk Juni memang paling tinggi sepanjang tahun ini,” kata Ansori saat dibincangi Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (21/6).
Ansori menuturkan, secara total ada sebanyak 492 hotspot di Sumsel. Berdasarkan wilayah, Kabupaten OKI menjadi yang paling banyak dengan 98 titik. Disusul Banyuasin sebanyak 63 titik, Pali 60 titik, Lahat 58 titik dan Musi Banyuasin sebanyak 52 titik.
“Sementara wilayah yang masih belum terdeteksi hotspot adalah Kota Palembang,” ucapnya.
Ansori menjelaskan, jumlah hotpsot yang terdeteksi masih belum terlalu banyak. Pasalnya, potensi hujan masih bisa terjadi meskipun telah memasuki musim kemarau. “Kondisi lahan di sebagian wilayah tetap basah. Beberapa wilayah bahkan ada yang mengalami hujan dengan intensitas yang cukup lama. Hanya saja, kita tetap meningkatkan kesiagaan,” bebernya.
Ia mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pengawasan di lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel. Melalui patroli udara maupun darat. “Beberapa hotspot memang sudah ada yang berpotensi menjadi firespot. Biasanya, kami akan memastikannya melalui patroli udara. Jika memang potensinya besar, maka akan dilakukan penelusuran dengan tim darat,” pungkasnya.
- Bank SumselBabel Dorong Penuntasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Dua Provinsi
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO
- Dukung Swasembada Pangan, Sumsel Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar