HMI Bersama Polda Sumsel Gelar Vaksinasi Masal

Ketua Satgas HMI Palembang, Adi Mulia/Mta Rosnita/rmolsumsel.id
Ketua Satgas HMI Palembang, Adi Mulia/Mta Rosnita/rmolsumsel.id

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersama dengan Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar vaksinasi bagi masyarakat kota Palembang. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 200 peserta yang sebelumnya telah mendaftar melalui Google Form. Kamis, (19/8)


Ketua Satgas HMI Palembang, Adi Mulia menjabarkan bahwa vaksinasi yang dilakukan di halaman gedung Yayasan Pengkaderan Umat (YPU) ini sebelumnya telah dipublikasi melalui akun media sosial HMI, sejak tiga hari dari hari pelaksanaan.

"Kami sebelumnya sudah menyebar selebaran di Instagram sejak 16 Agustus kemarin. Sejauh ini kita telah memvaksin sebanyak 200 orang dari berbagai kalangan di kota Palembang, hanya saja tetap dilaksanakan di halaman Gedung YPU," jelasnya saat diwawancarai.

Dirinya juga mengaku bahwa sebetulnya ada sebanyak 500 peserta yang mendaftar secara daring, hanya saja karena  kesalahan teknis yang menyebabkan google form tidak bisa ditutup dan menyebabkan overload dan melebihi kuota awal, yakni hanya sebanyak 200 partisipan saja.

"Sebelumnya memang kita buka pendaftaran online dan seharusnya memang ditargetkan 200 peserta. Tapi, sempat ada kendala kemarin, google form sempat tidak bisa tertutup sehingga pendaftar melebihi batas kuota sampai 500 orang lebih," imbuhnya.

Adi lanjut menuturkan, target dari program vaksinasi ini ialah masyarakat umum dan kader HMI, sehingga pendaftar melebihi batas. Karena kejadian ini mereka menyiasati dengan melakukan verifikasi ulang menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) sesuai dengan pendaftaran secara online.

"Akhirnya pagi kita verifikasi dan kita kasih nomor antrian," ucapnya.

Sejurus dengan Adi, Ketua HMI, Ulil Mustafa membenarkan  hal yang sama, bahwa antusias masyarakat dengan pengadaan vaksinasi dosis pertama tersebut menyebabkan pembludakan peserta. Sehingga, panitia terpaksa memulangkan peserta yang telat datang dan meminta untuk kembali pada pendaftaran vaksinasi tahap pertama di gelombang kedua.

"Karena kita mengikuti protokol kesehatan dan arahan Polda Sumsel. Akhirnya, kita hanya dikasih kuota 200 peserta, nantinya juga akan ada vaksinasis dosis pertama gelombang kedua dan ketiga. Harapan kita begitu nantinya, karena masih banyak dari masyarakat yang mebutuhkan vaksin dosis pertama," jelasnya.

Namun, dosis kedua kata Ulil akan diserahkan kepada Rumah Sakit. Mengingat syarat vaksin dosis pertama telah terpenuhi, nanti dosis kedua akan dipermudah di Rumah Sakit.

Salah satu peserta dari warga Seberang Ulu II, Agus Toni yang menghantarkan anaknya mengikuti vaksinasi memprotes panitia atas kesiapan panitia yang dia rasa kurang, sebab panitia tidak menyebutkan nomor urut ketika memanggil nama antrian.

"Tadi saya hanya bertanya soal nomor urut. Kita tidak tahu sudah batas mana nomor urut yang dipanggil. Apakah sudah 200 atau berapa. Karena saya menemani anak saya untuk vaksin disini," kata Agus.

Lelaki yang juga penyintas Covid-19 belum genap satu bulan ini mengharapkan agar vaksinasi ini dilakukan juga di sekolah-sekolah. Mengingat anaknya harus mengurus mendaftar menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA) bukan KTP.

"Seharusnya vaksinasi ini bisa berjalan dengan lancar dan tidak dipersulit oleh pemerintah. Dan vaksinasi bisa berjalan dengan lancar. Khususnya di sekolah-sekolah seharusnya juga menggelar vaksinasi khusus siswa agar lebih mudah," pungkasnya.