Herman Deru Terbitkan SK, Beni Hernedi Pimpin Muba

Gubernur Sumsel Herman Deru saat memberikan keterangan pers penunjukkan Beni Hernedi sebagai Plt Bupati Muba. (rmolsumsel)
Gubernur Sumsel Herman Deru saat memberikan keterangan pers penunjukkan Beni Hernedi sebagai Plt Bupati Muba. (rmolsumsel)

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menerbitkan Surat Keterangan (SK) bernomor 130/3105/X/2021 yang menunjuk Beni Hernedi sebagai Pelaksana Tugas Bupati Musi Banyuasin (Muba).


SK ini dikeluarkan tak berselang lama setelah konferensi pers penetapan Dodi Reza Alex sebagai tersangka dugaan korupsi fee proyek pengadaan infrastruktur di Kabupaten Muba oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (16/10) petang. 

“Saya mem-PLTkan Wakil Bupati Muba,” kata Gubernur Sumsel, Herman Deru pada konferensi pers di Griya Agung pada Sabtu malam,(16/10).

Deru menyampaikan proses pengambilan keputusan ini telah diatur dalam Undang-Undang. Apabila terjadi kekosongan kepemimpinan, maka harus dilegitimasikan melalui SK dari Gubernur atas persetujuan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). 

"Oleh sebab itu, saya langsung mengambil langkah agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan di Kabupaten Muba. Saya izin mewakili Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Dirjen Perda (untuk menerbitkan SK)," ungkapnya.

Dikatakan Deru, SK ini akan berlaku hingga kuartal pertama pada 2022 mendatang, namun terbuka kemungkinan bagi Beni Hernedi untuk menjadi Bupati definitif.

Deru juga mengaku jika dirinya telah berkomunikasi dengan Beni Hernedi terkait SK ini. Hanya saja, diungkapkannya jika saat ini kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan penyerahan SK itu secara langsung. 

“Sudah saya tandatangani, seyogyanya akan saya serahkan pada Pukul 21.00, tapi karena hari libur, Wakil Bupati juga berhalangan hadir karena masih di wilayah kerja. Maka saya sampaikan terlebih dahulu untuk menjaga stabilitas politik keamanan dan ketertiban masyarakat di Muba,” lanjutnya.

Dengan terbitnya SK ini, Deru berharap tidak terjadi polemik mengenai kekosongan jabatan Bupati Muba di tengah masyarakat. Deru juga berharap Beni Hernedi dan jajaran pemerintahan Kabupaten Muba masih tetap bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. 

"Kepada seluruh masyarakat Muba agar tetap tenang, tenang untuk kita sama-sama menunggu proses hukumnya, karena bupati dalam proses hukum OTT. Jika KPK sudah cukup bukti maka bisa lanjut ke pengadilan atau sebaliknya,” kata Deru

Informasi yang dihimpun tim Kantor Berita RMOLSumsel, Wakil Bupati Muba Beni Hernedi sejak Jumat (15/10) siang, melakukan perjalanan ke kawasan Taman Nasional Berebak Sembilang. 

Beni diketahui mengunjungi warga di kawasan perbatasan Sumsel-Jambi, dalam kondisi yang minim sinyal telekomunikasi. Sehingga baru malam ini mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk dengan Gubernur Herman Deru perihal SK penunjukkan sebagai Plt Bupati Muba. 

Dodi Reza (kiri bawah) terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Sumsel, Maret 2020 lalu. (net/rmolsumsel)

Hilangnya Garis Keturunan Politik Alex Noerdin

Tertangkapnya Dodi Reza Alex oleh KPK dinilai pengamat Bagindo Togar sebagai hal yang tragis. Sebab, belum lama ini ayah Dodi, Alex Noerdin juga ditetapkan tersangka oleh Kejagung dalam dua kasus korupsi berbeda. 

Lebih dari sekadar kasus hukum, tertangkapnya Dodi menjadi akhir dari dinasti politik Alex Noerdin. "Citra politik itu sangat susah dibangun. Sehingga ini saya pikir menjadi akhir dari trah Alex Noerdin," katanya. 

Dalam pengamatan Bagindo, saat ini tidak ada lagi garis keturunan Alex Noerdin yang moncer berkarir di politik. Adik perempuan Dodi, Lury Elza dianggap tidak bisa dimaksimalkan dalam beberapa kontestasi politik. 

"Memang saat ini menantunya (Alex Noerdin), ada di DPRD Sumsel, tapi tidak maksimal. Seperti itu pula Lury yang sama sekali belum sematang Dodi dalam berpolitik," ujarnya. Oleh sebab itu, Bagindo cukup prihatin dan menyayangkan kejadian penangkapan ini

Herman Deru dan Dodi Reza terlihat akrab dalam sebuah kesempatan. (net/rmolsumsel)

Posisi Herman Deru Belum Aman

Banyak yang memprediksi Dodi Reza Alex akan kembali maju dalam Pilgub Sumsel 2024 mendatang. Apabila Gubernur Herman Deru juga kembali maju, maka keduanya akan kembali bertemu dalam kontestasi politik. 

Akan tetapi, menurut Togar dengan tertangkapnya Dodi, yang juga merupakan Ketua DPD Golkar Sumsel oleh KPK ini, tidak akan serta merta membuat Herman Deru mulus melangkah untuk kembali terpilih sebagai Gubernur untuk periode kedua. 

Sebab, penangkapan Alex Noerdin dan Dodi Reza Alex ini akan menjadi momentum bagi Partai Golkar Sumsel untuk merapatkan barisan. Sehingga menjadi pelecut semangat DPD Golkar Sumsel memunculkan kader terbaiknya yang lain untuk bertarung melawan Herman Deru. 

"Jadinya akan seperti busur panah, mundur untuk melesat jauh. Masalah ini seharusnya menjadikan Golkar Sumsel lebih kuat. Masih banyak kader senior, sebut saja Kahar Muzakir dan kader lain yang tentu punya ambisi membesarkan partai," ungkapnya. 

Sementara di sisi lain, Partai Nasdem yang kini dipimpin Herman Deru bukan merupakan partai pemenang di Pileg lalu sehingga membutuhkan komunikasi dengan partai lain untuk memenangkan pertarungan melawan Golkar yang diisi oleh sejumlah nama politisi senior. 

"Jadi Pilgub mendatang tentunya tidak akan mudah bagi Herman Deru," katanya.