Google menghapus 25 aplikasi dari Play Store karena mencuri informasi, termasuk kata kunci dari akun Facebook penggunanya.
- OPPO Find X5 Pro 5G, Flagship Smartphone dengan Keunggulan Kamera Mari Silicon X
- Korsel Gelar Pameran Pertahanan Terbesar, Tampilkan Drone Vertikal
- Prakiraan Cuaca Selasa 3 Januari 2023, Hujan Hampir Terjadi di Seluruh Wilayah Sumsel
Baca Juga
Dikutip dari JPNN.com, perusahaan keamanan siber asal Prancis, Evina, menemukan aplikasi tersebut menyamar sebagai penghitung langkah, penyuntingan gambar, penyuntingan video, aplikasi wallpaper, game dan file manager (pengaturan berkas).
Temuan Evina, aplikasi tersebut mengandung kode berbahaya yang bisa mendeteksi aplikasi apa yang baru dibuka dan yang ada di foreground ponsel.
Jika aplikasi yang baru dibuka adalah Facebook, aplikasi berbahaya itu akan menampilkan "window" di depan aplikasi resmi Facebook dan membuat laman login palsu. Begitu pengguna memasukkan sandi ke laman Facebook phishing tersebut, aplikasi akan menyimpan data dan mengirim ke server yang berada di domain airshop.pw, yang sekarang sudah tidak berfungsi.
Aplikasi-aplikasi berbahaya itu dikembangkan oleh kelompok yang sama meskipun menawarkan fungsi yang berbeda.
Evina melaporkan temuan itu ke Google pada akhir Mei lalu. Setelah memverifikasi temuan Evina, Google menghapus 25 aplikasi tersebut dari Play Store. Beberapa aplikasi tersebut sudah masuk Google Play Store lebih dari setahun.
Aplikasi yang dihapus tersebut antara lain bernama Super Wallpapers Flashlight, iPlayer & iWallpaper, Pedometer, Super Bright Flashlight, Junk file cleaning, Padenatef dan Accurate Scanning of QR Code. [ida]
- Teknologi AI China DeepSeek, Ancaman Baru bagi Raksasa Teknologi AS
- Keruntuhan Demokrasi Amerika Akibat Media Sosial
- Bangun Keamanan Siber Indonesia, Kominfo Gandeng Perusahaan Teknologi Raksasa AS