Harga Sembako di Operasi Pasar Ramadan Sama dengan Harga Toko, Pemkot Palembang Diminta Tinjau Ulang

Anggota Komisi II DPRD Palembang, Ilyas Hasbullah (ist/rmolsumsel.id)
Anggota Komisi II DPRD Palembang, Ilyas Hasbullah (ist/rmolsumsel.id)

Anggota Komisi II DPRD Palembang, Ilyas Hasbullah, meminta kepada jajaran Dinas Perdagangan Palembang, mampu menekan harga sembako yang dijual di operasi pasar murah Ramadhan 1444 H.


"Kalau tidak mampu menekan harga atau harga sembako yang dijual sama dengan harga toko atau pasar tradisional, jangan ada adakan operasi pasar. Karena akan menghabiskan energi saja," kata Ilyas, Rabu (29/3).

Politisi Demokrat ini meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan Palembang, bekerja sungguh-sungguh, apalagi untuk kepentingan rakyat banyak.

"Harusnya di bawah pasar tradisional. Kami minta ditinjau ulang operasi pasar murah Ramadan tersebut, buat apa ada pasar murah, kalau harganya sama dengan pasar tradisional," ujarnya.

Dikatakan Ilyas, operasi pasar murah Ramadan, salah satu tujuannya untuk membantu masyarakat di tengah harga meningkat. "Intinya untuk menekan harga," tegasnya. 

Terpisah, pemerhati sosial Sumsel, Ade Indra Chaniago mengatakan, kalau harga yang dijual sama atau hampir sama dengan harga yang di jual di toko atau pasar tradisional lebih baik tidak usah diadakan operasi pasar murah Ramadan, karena hanya membuang-buang energi, bahkan pemborosan saja.

"Aneh kok bisa harga di operasi pasar murah, hampir sama dengan toko. Terus semangatnya operasi pasar murah itu apa ?Jangan-jangan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban biar dinilai bekerja oleh atasannya," kata Ade. 

Sementara, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, dirinya meminta dinas terkait untuk melakukan evaluasi pelaksanaan pasar sembako Ramadan. "Ini kita minta ke Dinas Perdagangan untuk evaluasi, kenapa harga tidak ada bedanya," kata Fitri.