Harga Kebutuhan Pokok di Sumsel Mulai Terkerek Naik

Harga kebutuhan pokok di Sumsel mulai mengalami peningkatan pasca kenaikan harga BBM. (ist/rmolsumsel.id)
Harga kebutuhan pokok di Sumsel mulai mengalami peningkatan pasca kenaikan harga BBM. (ist/rmolsumsel.id)

Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan. Kondisi tersebut sebagai bentuk penyesuaian pelaku usaha menyikapi kenaikan harga BBM yang telah berlangsung hampir dua pekan. 


Berdasarkan data Dinas Perdagangan Sumsel, beberapa bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan diantaranya beras medium (Cap IR 64) terpantau senilai Rp11 ribu per kilogram atau naik 10 persen dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram. Beras premium (Selancar, Patin, Topi Koki, dan Raja) senilai Rp12 ribu per kilogram atau naik 4 persen dari sebelumnya Rp11.500 per kilogram.

Lalu, minyak goreng curah saat ini di jual dengan harga eceran Rp14.500 atau naik 4 persen dari sebelumnya Rp14 ribu, untuk tepung terigu protein tinggi (Cakra Kembar) senilai Rp15 ribu atau naik 15 persen dari senilai Rp13 ribu atau harga rata-rata saat ini Rp14.350 per kilogram.

"Pergerakan harga saat ini masih terus kami pantau setiap harinya. Rata-rata hampir seluruh barang mengalami kenaikan," kata Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali saat dibincangi akhir pekan lalu. 

Dia mengatakan, kenaikan harga tidak melulu disebabkan kenaikan harga BBM. Beberapa bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan ada yang disebabkan faktor cuaca maupun kondisi negara pengekspor yang belum stabil. 

"Seperti cabai, bawang merah dan bumbu lainnya itu mengalami kenaikan karena faktor cuaca. Sementara untuk gandum lantaran kondisi geopolitik negara pengekspor gandum yang belum stabil," terangnya. 

Rizali menyebut, bantuan sosial (bansos) yang saat ini terus digulirkan ke masyarakat diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat. "Sehingga, kenaikan yang terjadi tidak terlalu dirasakan masyarakat khususnya menengah ke bawah," tandasnya.