Harga Beras Masih Tinggi, Emak-emak di Empat Lawang Menjerit

Warga saat mengantri membeli beras bulog di Kantor Camat Tebing Tinggi/ist
Warga saat mengantri membeli beras bulog di Kantor Camat Tebing Tinggi/ist

Emak-emak di Kabupaten Empat Lawang mulai menjerit mengeluhkan kenaikan harga beras yang telah berlangsung cukup lama. 


Situasi ini sangat memberatkan emak-emak, terutama yang memiliki penghasilan menengah ke bawah.

Salah satunya Yuli dari Kampung Talang Jawa, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, merasa heran mengapa harga beras masih tinggi. 

"Kami emak-emak ini kesulitan kalo harga beras mahal. Kebutuhan pokok yang lainnya juga mahal. Kami berharap harga beras kembali normal," kata Yuli.

Warga lainnya, Susi, juga merasa bingung dengan kondisi harga beras yang terus tinggi. Ia mengatakan bahwa kehidupan sehari-hari mereka sudah sulit, dan kenaikan harga beras hanya menambah beban.

Warga di Kabupaten Empat Lawang tampaknya tidak mengetahui penyebab pasti dari kenaikan harga beras ini. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa mungkin karena musim panas ini, banyak petani sawah yang gagal panen. Mereka berharap agar harga beras dapat turun seperti biasanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Empat Lawang, Noverman Subhi, menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Empat Lawang telah mengambil langkah untuk menstabilkan harga beras. 

Salah satu solusinya adalah dengan melibatkan outlet atau masyarakat yang memenuhi syarat untuk membeli beras minimal 2 ton dari Bulog (Badan Urusan Logistik) dan menjualnya kepada masyarakat dengan harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Bulog.

“Beras Bulog ini harus sampai ke tangan masyarakat, dan jika tidak, akan diberi sanksi oleh Bulog,” katanya.

Noverman juga mengimbau kepada masyarakat agar mengonsumsi beras sesuai kebutuhan dan mencari alternatif makanan yang lebih terjangkau sebagai pengganti beras. Meskipun solusi ini bersifat sementara dan menunggu penurunan harga beras.

“Ia juga menyebutkan bahwa harga beras di Bulog lebih murah jika dibeli langsung dari gudang dan menggunakan alat angkut sendiri,” pungkasnya.