Hanya dengan Ini, Perushaan Finance Bisa Eksis Kini

Di tengah krisis akibat Pandemi Covid-19, manajemen arus kas perusahaan menjadi tantangan terbesar yang harus dihadapi perusahaan pembiayaan.



Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno mengingatkan bahwa selama masa pandemi Covid-19, perusahaan pembiayaan harus menjalankan jurus-jurus tambahan dengan kondisi perekonomian yang semakin menantang.

“Bagaimana menjaga cash flow dan collection harus baik agar perusahaan bisa terus berjalan. Walaupun buying power saat ini juga menurun, tapi tetap harus ada booking yang bagus agar cash flow perusahaan ini tetap baik,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/9).

Suwandi mengatakan bahwa pemerintah memang telah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit bagi perbankan dan perusahaan pembiayaan.

Tapi, sambungnya, perusahaan harus tetap membuat langkah inovatif pembiayaan dengan mengembangkan kapasitas finansial.

“Termasuk peningkatan parameter manajemen risiko,” ujarnya. Sejurus itu, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga memastikan perusahaannya telah melaksanakan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melaksanakan kebijakan restrukturisasi.

Sebanyak 13.876 debitur dengan total pinjaman Rp 47,3 miliar telah direstrukturisasi. Adapun total nasabah yang mengajukan keringanan mencapai 36.478 orang.

Dalam menghadapi tantangan pandemi, Akulaku juga telah meningkatkan risk management melalui peningkatan parameter mitigasi manajemen risiko. Selain itu juga memperkuat kompetensi karyawan agar lebih paham peraturan industri pembiayaan dan perlindungan konsumen.[ida]