Golkar Sumsel Jangan Sia-siakan Prestasi Airlangga Hartarto

Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (rmolnetwork/rmolsumsel.id)
Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (rmolnetwork/rmolsumsel.id)

Kenaikan harga sawit dan karet dalam beberapa waktu belakangan telah memberikan dampak signifikan bagi para petani. Kondisi ini terjadi tidak hanya akibat perdagangan global. Tapi juga kebijakan pemerintah yang diterapkan terhadap alur niaga maupun produksi kedua komoditas tersebut di dalam negeri.


Pengamat Politik Sumsel Bagindo Togar menyebutkan, kenaikan harga komoditas andalan masyarakat Sumsel tersebut seperti oasis di tengah gurun. “Setelah dua tahun kita didera oleh berbagai cerita muram tentang perekonomian kita terutama para petani yang hasil kebunnya terus mengalami penurunan harga, kenaikan harga yang cukup signfikan ini benar-benar merupakan kabar baik,” kata Bagindo saat dibincangi Minggu (17/4).

Dia menjelaskan, beberapa kebijakan yang dianggap ikut berpengaruh terhadap membaiknya perekonomian petani diantaranya peremajaan tanaman rakyat, bantuan permodalan melalui KUR, penguatan pasar domestik agar kita tidak sepenuhnuya tergantung pada fluktuasi harga di pasar internasional.

Memang betul di balik keberhasilan ini, banyak hal bisa dikritisi terhadap upaya pemerintah seperti masih adanya masalah dalam tata niaga, kerentanan petani terhadap fluktuasi harga pasar internasional dan sebagainya.  

“Tapi dibalik semua kritikan yang bisa dialamatkan kepada pemerintah tersebut, upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan para petani jelas harus tak hanya dihargai tapi juga harus didukung. Tentu saja kini PR nya adalah bagaimana menjaga momentum baik ini sehingga membaiknya kesejahteraan petani bukan cuma bersifat musiman tetapi dapat terus berkelanjutan,” ucapnya.

Berbagai keberhasilan tersebut, sambung Bagindo, tak lepas dari peran Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Sebagai orang yang berperan dalam membuat kebijakan perekonomian di tanah air, Airlangga secara langsung menyampaikan keberhasilannya dalam mendongkrak harga kedua komoditas kepada petani. Seperti yang dilakukannya Maret lalu saat berkunjung ke Palembang.

Walaupun kabar baik ini disampaikan oleh Airlangga dalam kapasitas nya sebagai Menko Perekonomian, tapi sulit untuk menafikan akan implikasinya terhadap Airlangga dalam kapasitas sebagai Ketua Umum DPP Golkar.

Kabar baik ini telah digunakan dengan tepat, tak hanya sebagai angin segar bagi petani tetapi juga sebagai harapan baru (new hope) bagi masa depan petani rakyat. Selain itu, jelas terlihat keinginan untuk menunjukkan keberpihakan Airlangga terhadap nasib para petani.

“Jelas ini merupakan modal politik yang kuat bagi Airlangga dan partai Golkar untuk memasuki kontestasi politik di 2024 kelak.”

Menurut Bagindo Togar, keadaan yang menguntungkan ini tentu tidak akan terjadi secara otomatis. Modal politik sebagaimana halnya dengan modal finansial dan modal-modal lainnya hanya bisa bermanfaat jika modal tersebut digunakan secara tepat. Tapi jika modal tersebut tidak pernah digunakan atau dimanfaatkan secara produktif maka modal tersebut akan tergerus seiring dengan waktu.

Semuanya tentu tergantung kepada Airlangga dan partai Golkar, khususnya jajaran di DPD Partai Golkar Sumsel yang saat ini dipimpin Bobby Rizaldi selaku Plt Ketua. Apakah mampu memanfaatkan modal politik yang sudah dibangun ini menjadi hal-hal yang produktif bagi keuntungan partai atau justru sebaliknya disia-siakan. Sehingga kemudian menjadi modal yang mubazir. “Jawabannya tentu tergantung bagaimana para elit daerah merespon secara tangkas juga cerdas,” tandasnya.