Gerindra Siapkan Tiga Kader Bakal Calon Gubernur Sumsel 2024

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumsel, Kartika Sandra Desi/st
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumsel, Kartika Sandra Desi/st

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumsel mengungkap peluang arah partai pada pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) termasuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024 mendatang.


Diantara bannyak kader di Sumsel, ada beberapa yang layak maju bakal calon gubernur Sumsel adalah Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, mantan Walikota Palembang yang saat ini duduk di DPR RI Eddy Santana Putra (ESP), hingga mantan Bupati Lahat sekarang duduk di DPRD Sumsel Saifudin Aswari Rivai.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi mengaku saat ini Partai Gerindra Sumsel memang fokus memenangkan Prabowo Subianto di Pemilu Presiden (Pilpres) dan memenangkan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Kendati demikian, dirinya tidak menampik beberapa nama kader yang berkesempatan untuk diusung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel ke depan. Namun, Gerindra kata Cici sapaan akrab Kartika akan lebih dahulu berjuang di Pilpres dan Pileg yang sudah di depan mata.

Mengingat hasil Pileg nanti akan menentukan arah partai Gerindra dalam mengusung kadernya sendiri di setiap Pilkada.

"Soal Pilkada, pokoknya tugas kami memenangkan Prabowo dahulu dan partai menang, segala- galanya, menang baru kita bicara Pilkada, " kata Kartika Sandra Desi, Selasa (22/8).

Mengenai  soal nama- nama yang berpeluang berkontestasi di Pilgub, menurutnya pastinya Gerindra memiliki kader yang siap dimajukan.

"Segala kemungkinan ada, Aswari ada, Mawardi ada, Eddy Santana ada. Semua kader Gerindra banyak yang punya kualitas, untuk jadi kepala daerah, " katanya.

Kartika yang kini menjabat sebagai  Wakil Ketua DPRD Sumsel menambahkan dalam pengusung bakal calon kepala daerah, pastinya Gerindra memiliki mekanisme sendiri dan keputusan akhir ada di DPP Gerindra.

"Pertimbangan mengusung banyak faktorlah, apakah kita bisa berdiri sendiri, kedua yang memutuskan kepala daerah itu DPP. Artinya di tangan DPP, tentunya dengan masukan dan usulan dari bawah," pungkasnya.