Kementerian Agama dan PT Garuda Indonesia hari ini menandatangani perjanjian pengangkutan udara jemaah haji reguler 1443 H/2022 M.
- Tiga BUMN Ini Diusulkan Dapat Tambahan Penyertaan Modal Hingga Rp15,5 Triliun
- Komisi VI: Garuda Indonesia Harus Segera Penuhi Janji pada Konsumen
- Kisah di Balik Kelahiran Garuda Indonesia 73 Tahun yang Lalu
Baca Juga
Perjanjian ditandatangani oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Kedua belah pihak sepakat terkait pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia dari sembilan embarkasi.
“Garuda akan menerbangkan jemaah haji Indonesia dari 9 embarkasi, yaitu: Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok,” terang Hilman Latief usai penandatanganan perjanjian di Jakarta, Rabu (11/5).
Usai menandatangani perjanjian, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap Garuda dapat berperan dalam mendorong ekonomi haji, khususnya terkait pengiriman produk-produk dalam neger.
Irfan menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk mendukung akselerasi pengiriman komoditas tertentu dari Indonesia untuk mendukung kebutuhan jemaah di Tanah Suci.
Pada masa operasional haji tahun 1443 H/2022 M, Pemerintah Indonesia akan memberangkatkan 93.781 jemaah haji reguler dan petugas kloternya. Petugas kloter (kelompok terbang) adalah mereka yang menyertai jemaah selama penyelenggaraan haji. Setiap kloter ada empat petugas, terdiri atas: Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah, dan dua petugas kesehatan.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menjelaskan, penerbangan jemaah haji dan petugas kloter Indonesia akan dilakukan dengan dua maskapai.
PT Garuda Indonesia akan membawa 47.915 jemaah haji dan petugas kloternya (51 persen). Lainnya, 45.866 jemaah haji dan petugas kloter (49 persen) akan dibawa Saudi Arabian Airlines dari 5 embarkasi haji, yaitu Batam, Palembang, sebagain Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi dan Surabaya.
Penandatanganan kerjasama dengan Saudi Arabian Airlines akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Pemberangkatan jemaah haji akan dilaksanakan selama 30 hari masa operasi penerbangan. Kloter pertama berangkat 4 Juni 2022 dengan tujuan Bandara Madinah, kloter terakhir berangkat 3 Juli 2022 dengan tujuan Bandara Jeddah,” jelas Mujab.
- Jemaah Haji Debarkasi Palembang Sudah Tiba di Tanah Air, Satu Orang Masih Hilang di Arab Saudi
- 3 Jemaah Kehilangan Paspor di Madinah, PPIH Koordinasi dengan KJRI Terbitkan SPLP
- Sempat Hilang, Jemaah Haji Asal Lampung Telah Ditemukan