Seorang polisi di Jepang kehilangan tasnya yang berisikan dokumen investigasi usai mabuk dan tertidur di jalanan.
- Diangkat Masuk Keluarga Besar KPD, Ramlan Holdan Dukung Pelestarian Budaya Palembang
- Qatar Berusaha Jadi Mediator Gencatan Senjata Hamas-Israel
- Yayasan Budhakirti Palembang Bagikan 100 Eksemplar Buku Borobudur
Baca Juga
Dokumen investigasi tersebut berisikan data pribadi 400 orang, termasuk seorang tersangka kriminal.
Dari laporan The Straits Times, petugas polisi tersebut berusia 49 tahun. Ia pergi minum-minum dengan rekan-rekannya di wilayah Hyogo, kemudian tertidur di jalanan di dekat stasiun kereta api dan baru menyadari tasnya hilang.
Hilangnya tas tersebut kemungkinan antara Jumat (12/8) pukul 11 malam hingga Sabtu (13/8) pukul 5 pagi. Dokumen yang hilang berisi nama dan alamat dari sekitar 400 orang.
Ini bukan pertama kalinya para pejabat Jepang dibuat malu di depan umum karena melakukan pelanggaran menghilangkan data setelah minum-minum.
Pada Juni, pihak berwenang di Kota Amagasaki mengatakan seorang kontraktor yang sedang mengerjakan program bantuan pandemi kota kehilangan tas berisi memori USB dengan data pribadi semua 460 ribu penduduk yang berisi nama, jenis kelamin, alamat, ulang tahun, serta data pajak, dan informasi rekening bank beberapa penduduk setempat.
Dokumen itu hilang setelah orang tersebut pergi keluar untuk minum-minum dan tertidur di luar rumah dalam perjalanan pulang. Akan tetapi dalam kasus itu, USB ditemukan sehari setelah kabar hilangnya tersiar.
- Lima Berita Politik Paling Populer di Bulan November 2024, Sejumlah Paslon Klaim Kemenangan di Pilkada Sumsel
- Ikan Bergigi seperti Manusia Ditemukan di Amerika Serikat
- Filosofi Tanjak dan Jenis yang Sering Digunakan di Sumatera Selatan