Gara-gara Bakar Sampah, Gudang Penimbunan Minyak Jelantah di Palembang Hangus Terbakar

Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan kobakaran api di gudang penimbunan minyak jelantah. (Fauzi/RMOLSumsel.id)
Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan kobakaran api di gudang penimbunan minyak jelantah. (Fauzi/RMOLSumsel.id)

Kebakaran terjadi gudang tempat penampungan minyak jelantah atau minyak goreng bekas di Jalan Tanjung Aur RT 5, RW 3 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat I Palembang Jumat (15/9/2023) sekitar pukul 14.00 WIB. 


Kobaran api sempat menyambar lahan kosong yang persis berbatasan dengan pagar gudang hingga menimbulkan kepanikan warga di sekitar gudang. Gudang penampungan minyak jelantah bekas ini berada di belakang ruko sehingga tidak terlihat oleh warga sekitar. 

Camat Ilir Barat I Rachman Pane mengatakan objek yang terbakar merupakan gudang tempat penampungan minyak jelantah. Namun, karena di belakang gudang ada lahan kosong dan hutan  dikhawatirkan akan ikut tersambar.

"Tapi alhamdulillah berkat kesigapan petugas Dinas pemadam kebakaran sehingga api bisa dipadamkan tidak sampai satu jam,"kata Rachman kepada wartawan.

Dikatakan Rachman penyebab dari kebakaran ini karena penjaga gudang membakar sampah yang ditinggalkan keluar membeli nasi sehingga api membesar lalu menyambar bangunan gudang. Saat penjaga gudang kembali dari membeli nasi api sudah membesar.

"Karena sama sama kita ketahui saat kejadian angin kencang ditambah lagi cuaca panas musim kemarau yang terjadi saat ini,"ungkap Pane.

Untuk aktivitas gudang penimbunan minyak jelantah ini legal atau tidak, kata Pane pihaknya belum menerima laporan dari pemilik gudang. 

"Kalau itu kita belum mengetahui legal atau tidak silahkan tanya ke kepolisian saja ya,"tutupnya.

Sementara itu,Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah mengatakan pihaknya masih mendalami apakah ada izin usaha gudang penimbunan minyak jelantah ini dengan memeriksa pemilik gudang.

"Yang pasti penyebab kebakaran karena penjaga gudang membakar sampah ditinggalkan keluar membeli nasi karena angin kencang sehingga menyambar gudang penimbunan minyak jelantah bekas,"kata Haris

Diakui Haris gudang ini memang dijadikan tempat untuk menampung ataupun pengepul minyak goreng bekas yang didapat dari rumah makan maupun penjual pecel lele maupun penjual gorengan. Minyak minyak ini dikumpulkan lalu didinginkan setelah itu dijual keluar kota.

"Kami juga masih melakukan penyelidikan sudah berapa lama gudang penimbunan minyak jelantah ini sudah beroperasi termasuk ada izinnya atau tidak aktivitas gudang ini,"tutupnya.