Gagas Energi Indonesia Layani UMKM dengan Skema C-CYL

ilustrasi/net
ilustrasi/net

PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) sebagai bagian dari Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kini melayani UMKM menggunakan skema terbaru yakni CNG CYLINDER (C-CYL) atau sistem ganti tabung.


“Skema penyaluran gas pada C-Cyl menggunakan tabung berisikan CNG sebesar 20-50 kg yang dapat disimpan dan diganti sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” jelas Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah, dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita RMOLSumsel.

Proses perhitungan pemakaian gas pada C-Cyl, lanjutnya, disesuaikan dengan jumlah gas yang dipakai oleh pelanggan. Sedangkan untuk skema pembayarannya, pelanggan akan mendapatkan tagihan setiap bulan sesuai dengan jumlah gas yang telah dipakai.

“Dengan menggunakan skema C-Cyl, dapat memenuhi kebutuhan pelanggan UMKM yang kebutuhan gasnya relatif kecil atau terkendala lahan usaha yang terbatas. Mengingat C-Cyl menggunakan CNG, diharapkan dapat memberikan manfaat lebih kepada pelanggan yakni bahan bakar yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan,” terang Hardiansyah.

Dia menambahkan, Gagas kini genap berusia 10 tahun. Dalam setiap aktivitas bisnis maupun memberikan layanan kepada masyarakat, Gagas berkomitmen menerapkan prinsip keselamatan, kesehatan kerja, dan pengelolaan lingkungan dengan target nihil kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan kerusakan kerja. Sampai saat ini Gagas telah mencapai lebih dari 2 juta jam kerja aman.

“Gagas juga concern terhadap program sosial dengan mendukung program pemerintah dalam penanganan COVID-19. Pada tahun 2020, Gagas bersama PGN menyalurkan Gaslink ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Tepatnya Gaslink disalurkan ke dapur umum rumah sakit guna bahan bakar dapur yang untuk memasak makanan pasien, tenaga kerja dan petugas lainnya di RS Wisma Atlet,” jelas Hardiansyah.

Ia optimis dapat memproyeksikan rencana-rencana usaha di tahun berikutnya untuk tumbuh kembang perusahaan dengan fokus beyond pipeline company mendayagunakan Gaslink dan Gasku. Adapun penyusunan kinerja ke depan turut mengadopsi kondisi terkini di mana gas bumi menjadi salah satu energi yang berperan penting dalam target bauran energi nasional pada tahun 2025.

“Kami berharap gas bumi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia secara lebih luas lagi,” imbuh Hardiansyah.