Epidemiolog Nilai Vaksin Booster Tak Efektif Redakan Covid-19

ilustrasi vaksinasi. (Istimewa/net)
ilustrasi vaksinasi. (Istimewa/net)

Kasus Covid-19 ini berangsur naik kembali. Hal ini tentunya harus ditangani dengan sejumlah strategi yang efektif, bukan hanya dengan menggiatkan vaksinasi.


Hal ini merupakan pendapat epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/7).

Dicky menyampaikan apresiasi kepada Wakil Presiden RI Maruf Amin yang akhirnya memutuskan untuk menarik kebijakan pelonggaran tak menggunakan masker di ruang terbuka.

"Penanganan (lonjakan) Covid-19 tidak hanya mengandalkan dari vaksin dan termasuk booster (vaksinasi dosis ketiga). Tapi masker ini penting sekali," ujar Dicky.

Dia menjelaskan, vaksin tidak menjamin orang tidak terinfeksi dan tidak menjamin orang yang terinfeksi tidak menularkan virus, meskipun di sisi yang lain vaksin memang dapat mengurangi potensi pernularan virus karena mampu membentuk imunitas.

Salah satu strategi terpenting, menurut Dicky, adalah melakukan penelusuran kasus infeksi di masyarakat.

"Jangan lupakan testing yang penting. Artinya, meskipun ada pelonggaran-pelonggaran di aktivitas, pertemuan atau apapun, testing yang menjadi bagian dari upaya screening atau deteksi. Itu jangan abai," tuturnya.

"ditambah 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumuanan, mengurangi mobilitas) juga harus diperkuat," tandas Dicky.