Kasus Covid-19 ini berangsur naik kembali. Hal ini tentunya harus ditangani dengan sejumlah strategi yang efektif, bukan hanya dengan menggiatkan vaksinasi.
- Kasus Positif Covid-19 Hari Ini Tembus 1.054 Orang
- Subvarian Covid-19 XBB dan BQ.1 Sudah Capai 60 Persen, Menkes Budi : Belum 90 Persen
- Mau Terlihat Awet Muda? Begini Tips Meremajakan Kulit yang Baik dan Sehat
Baca Juga
Hal ini merupakan pendapat epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/7).
Dicky menyampaikan apresiasi kepada Wakil Presiden RI Maruf Amin yang akhirnya memutuskan untuk menarik kebijakan pelonggaran tak menggunakan masker di ruang terbuka.
"Penanganan (lonjakan) Covid-19 tidak hanya mengandalkan dari vaksin dan termasuk booster (vaksinasi dosis ketiga). Tapi masker ini penting sekali," ujar Dicky.
Dia menjelaskan, vaksin tidak menjamin orang tidak terinfeksi dan tidak menjamin orang yang terinfeksi tidak menularkan virus, meskipun di sisi yang lain vaksin memang dapat mengurangi potensi pernularan virus karena mampu membentuk imunitas.
Salah satu strategi terpenting, menurut Dicky, adalah melakukan penelusuran kasus infeksi di masyarakat.
"Jangan lupakan testing yang penting. Artinya, meskipun ada pelonggaran-pelonggaran di aktivitas, pertemuan atau apapun, testing yang menjadi bagian dari upaya screening atau deteksi. Itu jangan abai," tuturnya.
"ditambah 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumuanan, mengurangi mobilitas) juga harus diperkuat," tandas Dicky.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada