Wabah virus corona yang sudah masuk ke Indonesia memberi dampak bagi penjualan obat-obatan herbal empon-empon di Kabupaten Kudus.
- Muara Enim Segera Miliki Yayasan Jantung Indonesia
- Mulai Februari, Pemprov Sumsel Luncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Sumsel Waspada Penyakit Kencing Tikus, Satu Pasien Meninggal Dunia, Dinkes Tetapkan Status KLB
Baca Juga
Dipercaya dapat menangkal virus corona (Covid-19), empon-empon pun laris manis diburu warga. Salah satunya terlihat di Pasar Kliwon, Kudus.
Empon-empon merupakan kombinasi dari macam-macam tanaman. Seperti kunyit, temulawak, dan jahe. Biasanya, tanaman itu diramu menjadi jamu. "Sudah seminggu terakhir penjualan naik. Sekitar 50 persen," kata salah satu pedagang, Suwarti, Jumat (6/3).
Disebutkan Suwarti, biasanya dalam sehari pembeli hanya berkisar 5 orang. Namun kali ini bisa mencapai belasan. Melonjaknya permintaan ini pun berimbas terhadap harga bahan baku empon-empon yang ikut terdongkrak.
"Jahe merah harganya sekarang Rp 60 ribu, sebelumnya Rp 45 ribu. Sedangkan kencur saat ini Rp 50 ribu, biasanya Rp 40 ribu," jelasnya.
Saat ini yang paling banyak dicari pembeli adalah jahe merah. Terutama, sejak ramainya pemberitaan tentang virus corona dari China yang sudah masuk di Indonesia. "Mungkin untuk antisipasi corona. Buat jamu. Kan bisa nyegarkan badan. Katanya buat tangkal virus itu,” imbuh Suwarti.
Sementara itu, salah satu pembeli, Susan (35), mengaku membeli sejumlah tanaman obat lantaran memiliki khasiat untuk kesehatan. Seperti meningkatkan imunitas tubuh, menurunkan kolesterol, dan penyakit yang lain. "Ini beli kunir putih satu kilo, kemudian kunir, kencur, dan jahe merah. Untuk jaga-jaga kesehatan. Apalagi sekarang ada virus corona," ungkapnya.
- Dinkes OKU Pantau Peredaran Obat Sirop di Seluruh Apotek
- 67 Dokter dan 4 Jam Operasi Berhasil Pisahkan Kembar Siam Joana dan Jovalin
- Kasus Covid-19 di Jabar Kembali Melonjak, Pemprov Pantau Keterisian Rumah Sakit