Kembalinya Suriah ke Liga Arab tidak serta merta mendapatkan penerimaan hangat dari semua anggota. Seperti halnya ketika Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani yang meninggalkan lokasi sebelum Presiden Suriah Bashar al-Assad berbicara.
- Wujud Eksistensi, Pelaku Kesenian Muara Enim Gelar Serasan Fashion and Arts Perfomance 2021
- Pelaku Upaya Penculikan Menteri Kehakiman Belgia Ditangkap di Belanda
- Kloter 2 Palembang Kembali ke Tanah Air, Satu Masih Dirawat di Mekkah
Baca Juga
Menurut seorang pejabat Arab, Al Thani telah meninggalkan Jeddah, Arab Saudi sebelum Assad berpidato di KTT Liga Arab pada Jumat (19/5). Emir Qatar itu juga tidak menggelar pertemuan bilateral atau memberikan pidato. Alih-alih, kehadirannya disebut sebagai kunjungan kehormatan.
Dimuat SOHR, pada bulan ini pemerintah Qatar mengatakan tidak akan menormalkan hubungan dengan Suriah di bawah pemerintahan Assad. Kendati begitu hal ini tidak akan menjadi hambatan untuk reintegrasi Suriah ke Liga Arab.
Pada 2018 silam, Al Thani menyebut Assad sebagai penjahat perang. Label serupa juga diberikan oleh sejumlah warga Suriah kepada Assad di wilayah utara yang dikuasai pemberontak.
Kehadiran Assad di KTT adalah momen simbolis untuk menyegel reintegrasi Suriah ke dalam kelompok Arab setelah diskors dan diisolasi oleh sebagian besar wilayah selama lebih dari satu dekade.
- Ibarat Orkes Tanpa Derigen Kuat, Musik Tidak Harmonis
- Launching 17 Agustus 2021, Buku 100 Anak Tambang Indonesia Targetkan Penjualan 19.450 Eksemplar
- UEA Kirim Bantuan Militer Untuk Chad