Kembalinya Suriah ke Liga Arab tidak serta merta mendapatkan penerimaan hangat dari semua anggota. Seperti halnya ketika Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani yang meninggalkan lokasi sebelum Presiden Suriah Bashar al-Assad berbicara.
- Arab Saudi Tetapkan Kuota Haji 1 Juta Orang, Ini Syarat yang Diberlakukan
- Twitter Mulai Membatasi Jangkauan Akun Pemerintah Rusia, Begini Penyebabnya
- Dijerat Lima Dakwaan Korupsi, Aung San Suu Kyi Terancam Hukuman Berat
Baca Juga
Menurut seorang pejabat Arab, Al Thani telah meninggalkan Jeddah, Arab Saudi sebelum Assad berpidato di KTT Liga Arab pada Jumat (19/5). Emir Qatar itu juga tidak menggelar pertemuan bilateral atau memberikan pidato. Alih-alih, kehadirannya disebut sebagai kunjungan kehormatan.
Dimuat SOHR, pada bulan ini pemerintah Qatar mengatakan tidak akan menormalkan hubungan dengan Suriah di bawah pemerintahan Assad. Kendati begitu hal ini tidak akan menjadi hambatan untuk reintegrasi Suriah ke Liga Arab.
Pada 2018 silam, Al Thani menyebut Assad sebagai penjahat perang. Label serupa juga diberikan oleh sejumlah warga Suriah kepada Assad di wilayah utara yang dikuasai pemberontak.
Kehadiran Assad di KTT adalah momen simbolis untuk menyegel reintegrasi Suriah ke dalam kelompok Arab setelah diskors dan diisolasi oleh sebagian besar wilayah selama lebih dari satu dekade.
- SMB IV Dukung Upaya Memajukan Rumah Tahfiz di Sumsel
- Pupuk Indonesia Siap Tindak Tegas Distributor dan Kios Nakal
- Belajar Bikin Pempek Kapal Selam, Menparekraf: Sensasinya Lain, Agak Lembut-lembut