Elektabilitas Rendah, Cak Imin: Kita Lihat Beberapa Bulan Mendatang

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar. (ist/rmolsumsel.id)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar. (ist/rmolsumsel.id)

Di antara sejumlah tokoh yang digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres 2024), nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, memang masih termasuk papan bawah. Alias elektabilitasnya masih rendah.


Namun demikian, politikus yang karib disapa Cak Imin tersebut tetap santai. Karena masih ada banyak waktu hingga hari pemilihan pada Februari 2024.

"Itu proses dan kita baru mulai. Kita akan lihat tiga empat bulan akan datang," ucap Cak Imin, di Kampung Nelayan Kalibaru, Jakarta, Jumat (4/2).

Wakil Ketua DPR RI itu menegaskan, belum memikirkan untuk masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres). Saat ini dirinya terus melakukan komunikasi dan pembicaraan dengan partai-partai lain.

Alasannya, dia sudah mengantongi 10 persen dari 20 persen sesuai aturan ambang batas parlemen.

Adapun kehadiran Cak Imin di Kalibaru adalah dalam rangka menghadiri deklarasi dukungan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Ratusan nelayan warga Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, mendeklarasikan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

"Kami mendukung Gus Muhaimin sebagai Presiden 2024," kata perwakilan Nelayan dan warga Kalibaru, Zainal, Jumat (4/2).

Bahkan, nelayan setempat menyematkan panggilan kepada Gus Muhaimin sebagai "Bapak Nelayan Indonesia".

Dalam survei yang dirilis Trust Indonesia, Senin lalu (31/1), nama Muhaimin Iskandar berada di peringkat 19. Satu tingkat di bawah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, namun jauh tertinggal dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di peringkat 5.

Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih mampu bercokol di peringkat pertama dalam survei tersebut.