Ekonomi Sumsel Terancam Omicron, Gubernur Sumsel Beri Tiga Arahan ke Kepala Daerah

Gubernur Sumsel Herman Deru. (ist/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel Herman Deru. (ist/rmolsumsel.id)

Perekonomian Sumsel di Triwulan IV 2021 secara year to year mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di angka 5,12 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang angka nasional yang hanya mencapai 5,02 persen.


Hanya saja, geliat pertumbuhan ekonomi tersebut terancam dengan kehadiran varian baru Covid-19, Omicron yang sudah masuk ke Sumsel. Dimana, hingga Minggu (6/2), ada sebanyak 155 kasus positif baru yang salah satunya terkonfirmasi Omicron.

Mengantisipasi hal itu, Gubernur Sumsel Herman Deru memberikan tiga arahan kepada Bupati dan Wali Kota yang ada di wilayahnya. Pertama, kesiapsiagaan Satgas Covid-19 baik yang ada di kabupaten/kota maupun provinsi harus sama saat menghadapi varian sebelumnya.

“Jadi jangan ada kelengahan. Sebelumnya, kita sudah cukup baik dalam menangani gelombang Covid-19. Nah, saya harap ini tidak ada perubahan (kinerja),” kata Herman Deru saat dibincangi, Senin (7/2).

Kedua, sambung Herman Deru, pemerintah kabupaten/kota dapat mempercepat vaksinasi di wilayahnya. Menurut Deru, saat ini capaian vaksinasi Sumsel sudah mencapai 90,08 persen. “Target kita bisa 100 persen. Untuk itu, kami minta ada percepatan. Bahkan, jika dibutuhkan stimulan untuk jemput bola, akan kita sediakan. Yang penting saat ini vaksinasi bisa dikebut,” bebernya.

Terakhir, peningkatan disiplin protokol kesehatan (prokes) masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi. Herman Deru mendorong Sat Pol PP dan Forkompinda yang ada di kabupaten/kota kembali menggiatkan sosialisasi 3M. “Penggunaan masker dimanapun berada tetap menjadi yang utama. Pastikan seluruh pengunjung even yang ada baik terbuka maupun tertutup dapat menggunakan masker,” ungkapnya.

Politisi Partai Nasdem ini juga menegaskan, pihaknya tidak akan menghalangi ataupun membatasi even yang ada. “Tidak ada instruksi pusat untuk pembatasan even atau kegiatan masyarakat lainnya. Tetapi penekanannya lebih kepada pelaksanaan prokes,” bebernya.

Dia juga berpesan, penegakan disiplin masyarakat jangan sampai menimbulkan gaduh. “Tetap utamakan pendekatan persuasive yang humanis,” tandasnya.