Program bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah untuk pekerja di bawah gaji Rp 5 juta yang diluncurkan pada hari ini, Kamis (27/8) mendapat sindiran dari Partai Demokrat.
- Berkah Ramadan, Bikers Honda Palembang Gelar Aksi Sosial
- Produksi Industri Kabel Indonesia Capai 700 Ribu Ton
- Rezeki Nomplok! Wiraswastawan Banyuasin dan Pengurus Ponpes Jambi Jadi Pemenang Utama Undian Telkomsel
Baca Juga
Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengurai bahwa program bantuan langsung pernah dilakukan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat itu, program ini mendapat tentangan keras dari kelompok oposisi. Disebutkan bahwa program akan membuat rakyat menjadi malas karena mendapat gelontoran uang tunai.
“Bantuan langsung tunai (BLT)/bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai program pro rakyat Presiden SBY yang dulu ditentang habis-habisan, kini dijalankan kembali oleh pemerintah,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi.
Terlepas dari polemik itu, dia berharap bantuan yang menyasar 2,5 juta pekerja itu bisa tepat sasaran.
“Semoga tepat sasaran dan bermanfaat bagi rakyat,” sambungnya.
Senada Herman Khaeron, Deputi Isu dan Narasi DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana gamblang menyebut partai yang dulu menolak program ini.
Dia pun merasa aneh lantaran partai yang menentang itu akhirnya meniru cara yang dipakai oleh SBY saat berkuasa.
“Dulu ditentang habis-habisan oleh kader-kader PDIP sekarang ditiru dan dipakai juga,” demikian Panca.
- BI Sumsel Siapkan Uang Rp3,1 Triliun saat Libur Nataru
- Guna Mudahkan Penukaran Uang, BI Sumsel dan TNI AL Susur Sungai Musi Selama Ramadan
- Bitcoin Pulih dari Titik Terendah, Pasar Kripto Masih Waspadai Dampak Pernyataan Powell