Dukung Pengembangan Mobil Listrik, Hyundai Bangun Pabrik di Indonesia

Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat. (Hyundai Indonesia/rmolsumsel.id)
Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat. (Hyundai Indonesia/rmolsumsel.id)

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) meresmikan pabrik pertamanya di kawasan Asia Tenggara yang berlokasi di Indonesia. Dengan kapasitas hingga 250.000 unit per tahun, pabrik tersebut disiapkan untuk memproduksi berbagai model kendaraan Hyundai termasuk mobil listrik.


Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung mengatakan, pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia bertujuan untuk dapat memproduksi model-model kendaraannya secara lokal. Model pertama yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Hyundai CRETA, SUV terbaru dari Hyundai yang telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Indonesia.

“CRETA juga telah berhasil memimpin hasil penjualan ritel di segmennya di bulan Februari 2022,” ujar Euisun Chung pada peresmian pabrik di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3).

Menurut Eusiun Chung, eksistensi Hyundai di Indonesia pertama kali ditandai dengan peluncuran 2 mobil listrik di November 2020 yang saat ini telah menjadi pemimpin pasar mobil listrik di Indonesia. IONIQ Electric dan KONA Electric telah terjual sebanyak 605 unit atau 87,3 persen dari total penjualan ritel EV (electric vehicle) di tahun 2021.

Hal tersebut semakin memperkuat komitmen Hyundai untuk mengembangkan mobil listrik melalui pabrik Hyundai di Indonesia. Oleh karena itu, Hyundai tengah mempersiapkan produksi secara massal mobil berbasis baterai murni (BEV), yakni IONIQ 5 dalam waktu dekat. IONIQ 5 bersama Genesis Electrified G80 juga akan menjadi kendaraan pendukung perhelatan KTT G20 Bali.

Eusiun Chung menyampaikan, komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem kendaraan listrik telah dipersiapkan secara matang dari hulu ke hilir. Disamping memproduksi mobil listrik, Hyundai juga membangun berbagai infrastruktur untuk mendukung era elektrifikasi Indonesia, mulai dari stasiun pengisian daya atau charging station yang telah tersedia lebih dari 180 titik di seluruh Indonesia, hingga bekerja sama dengan LG Energy Solutions melalui nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintahan Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai dengan nilai investasi mencapai USD1,1 miliar.

“Pabrik tersebut ditargetkan selesai pada semester pertama tahun 2023 dan mulai berproduksi pada tahun 2024,” tukas Eusiun Chung.

Berbagai upaya yang dilakukan Hyundai tersebut menjadi bagian dari dukungan menghadapi era elektrifikasi yang akan menjadi masa depan Indonesia sejalan dengan komitmen jangka panjang pemerintah Indonesia sebagaimana dijelaskan pada Net Zero Emission Roadmap yakni mempercepat ekosistem kendaraan listrik.

Pabrik Hyundai di Bekasi ini juga didapuk sebagai pusat produksi Hyundai di Asia Tenggara. Hal ini berarti, pabrik Hyundai di Indonesia ini akan memproduksi berbagai model Hyundai beserta suku cadangnya untuk kemudian di ekspor ke negara-negara di Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Hyundai berencana untuk mengekspor sekitar 40 persen kendaraan hasil produksinya untuk memenuhi permintaan pasar di negara-negara ASEAN.