Pandemi Covid-19 sejak dua tahun terakhir membuat euforia perayaan Imlek pun berkurang. Terbukti, penjualan suvenir Imlek mengalami penurunan meskipun perayaan Imlek 2573 tinggal menghitung hari atau tepatnya 1 Februari mendatang.
- Meriahkan Imlek 2025 Bersama Nasabah di 3 Kota, Bank Mandiri Perkuat Layanan dan Inovasi Digital
- Masyarakat Palembang Doakan Kedamaian dan Keberkahan di Tahun Baru Imlek
- Romantis di Malam Hari, Wisata Taman Komunitas Lubuklinggau Dihiasi Lampion Sambut Imlek
Baca Juga
Pemilik Toko Cahaya Rezeky, Lusia mengatakan suvenir yang dijualnya ini beragam mulai dari peralatan Imlek seperti lampion, angpao, lilin dan lain sebagainya. Selain itu, pihaknya juga menjual perlengkapan untuk ibadah seperti dupa. Namun, hingga saat ini penjualan belum terlalu ramai dan masih tergolong sepi.
"Sepinya penjualan ini sejak pandemi Covid-19, karena adanya kebijakan dan pembatasan yang mempengaruhi euforia perayaan Imlek," katanya.
Akibat menurunnya penjualan, maka omzetnya pun juga mengalami kemerosotan hingga mencapai 50 persen. Berbeda jauh saat sebelum pandemi. Meski demikian, kondisi ini sudah berangsur membaik dibandingkan tahun lalu yang menurun hingga 75 persen.
"Kami sudah menjual pernak-pernik ini sejak 20 tahun dan dua tahun terakhir ini memang sangat sulit dan sepi," terangnya.
Berdasarkan pantauan, sepinya peminat pernak-pernik Imlek ini juga terlihat di pusat perbelanjaan JM Group. Bahkan, meski harga ditawarkan untuk pernak-pernik diskon hingga 70 persen. Namun, tetap saja pengunjung terlihat sepi.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- Meriahkan Imlek 2025 Bersama Nasabah di 3 Kota, Bank Mandiri Perkuat Layanan dan Inovasi Digital
- Masyarakat Palembang Doakan Kedamaian dan Keberkahan di Tahun Baru Imlek