Dinas Pendidikan Palembang segera mengambil tindakan untuk menemukan asal sekolah kedua remaja putri yang terlibat dalam duel menggunakan senjata tajam jenis sabit.
- Dinas Pendidikan Palembang Monitor Persiapan ANBK Gelombang Ketiga, Antisipasi Kendala Teknis
- Jam Pembelajaran Tatap Muka Ditambah Jadi 3 Jam, Ini Alasannya
Baca Juga
Kabid SMP Disdik Palembang, Lukman Hakim, mengungkapkan bahwa jika terbukti bahwa kedua remaja tersebut adalah pelajar SMP, mereka akan dipanggil dan dikenakan sanksi oleh sekolah.
"Jika terbukti dua remaja tersebut adalah pelajar SMP, kami akan panggil dan akan mendapatkan sanksi dari sekolah," ujar Lukman Hakim pada Rabu (17/1).
Pihaknya juga akan membentuk tim pengawas yang memantau perilaku pelajar di luar sekolah. Tim ini akan aktif berkomunikasi dengan siswa dan orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman.
"Pembentukan tim melibatkan pihak guru dan komite sekolah. Disdik sudah mengedarkan surat pembentukan tim ke sejumlah sekolah," tambahnya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pemantauan dan pendekatan terhadap perilaku siswa di era digital, dan pihak berwenang berkomitmen untuk memberikan sanksi yang sesuai bagi pelanggaran tersebut agar menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.
Seperti diketahui, sebuah potongan video dua remaja putri berduel dengan senjata tajam beredar luas di media sosial.
Dalam video itu, terlihat banyak orang menyaksikan duel ini. Bahkan, beberapa diantara penonton bertindak sebagai wasit.
Menurut informasi dari pihak kepolisian yang menangani kasus ini, perkelahian antara kedua remaja putri itu bermula dari saling ejek di media sosial. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, menyampaikan bahwa motif perkelahian tersebut berkaitan dengan konflik verbal di dunia maya.
- Dinas Pendidikan Palembang Monitor Persiapan ANBK Gelombang Ketiga, Antisipasi Kendala Teknis
- Jam Pembelajaran Tatap Muka Ditambah Jadi 3 Jam, Ini Alasannya