DPW PKS Sumsel Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) serta DPC PKS kota Palembang, Sabtu (10/9)  siang menggelar aksi demo damai di depan Monpera Sumsel. Aksi ini sendiri dihadiri kurang lebih 300 orang peserta. (IST/Rmolsumsel.id)
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) serta DPC PKS kota Palembang, Sabtu (10/9) siang menggelar aksi demo damai di depan Monpera Sumsel. Aksi ini sendiri dihadiri kurang lebih 300 orang peserta. (IST/Rmolsumsel.id)

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi damai di depan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang untuk menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah ,Sabtu (10/9).


Ketua DPW PKS Provinsi Sumsel, M Toha  mengatakan, sebanyak 300 orang mengikuti aksi tersebut. 

Menurutnya, ada 5 alasan rasional menolak kenaikkan BBM saat ini. Pertama, momentum pasca covid-19,  hal ini justru menyebabkan  terjadinya inflasi.

 "Karena itu PKS meminta kepada presiden Jokowi tidak menaikkan harga BBM. Alasan waktunya belum tepat dan ini banya akan membuat masyarakat tambah menderita," katanya.

Penjelasan lain adalah membuat inflasi melambung tinggi. Saat ini inflasi sebsar 3,94 persen, tertinggi sejak Oktober 2015.kalau BBM bersubsidi dinaikkan maka diperkirakan inflasi akan melejit kr angka 7 atau 8 persen. 

"Kenaikkan harga BBM akan mendorong secara berantai kenaikkan harga barang dan jasa. Selain itu APBN surplus, dimana PKS memi ta preaiden Jokowi  memperhatikan kondisi riil dimasyarakat. Sebagai presiden yang peduli dengan kepentingan rakyat. Maka Jokowi diminta tegas membuat keputusan terhadap harga BBM. Apalagi katanya APBN 2022 mengalani aurplus selama beberapa bulan belakangan," katanya.

Hal lain menurutnya adalah turunnya harga minyak dunia. Ini akan mencekik kehidupan  rakyat dan menambah angka krmiskinan. Lagi pula srjak puncaknya dibulan Juni 2022, harga minyak dubia terus melorot. Baik WTI crude muoun brent crude menuju harga 80 dollar. 

"Hal lain  neraca perdagangan juva mengalami surplus. Dimana dalam pidato kenegaraan presiden R, Jokowi, presiden  menyampaikan prestasi kabinet pada semester satu tahun 2022 APBN surplus sebesar Rp 106 triliun," katanya.

Sementara itu neraca perdagangan surplus selama 27 bulan tanpa jeda. Pada semester satu tahun 2022 saja surplusnya mencapai angka Rp 364 triliun. 

"Jadi kami berharap harga BBM turun dan kembali seperti semula.Kita melakukan aksi demo ingin menyelesaikan masalah tanpa masalah. Sehingga aksi kami berjalan dan masyarakat tidak begitu terganggu" katanya.