Dodi Reza Ditangkap KPK, Internal Golkar Perlu Dikoreksi Total

Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Ditangkapnya Bupati Musi Banyuasin (Muba) Sumsel, Dodi Reza Alex Noerdin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT), Jumat malam (12/10) menambah daftar kader Golkar yang terjerat kasus korupsi.


Seperti diketahui, beberapa kader Golkar yang sebelumnya ditangkap atas kasus dugaan korupsi yakni mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin yang merupakan ayah dari Dodi Reza Alex, lalu Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin.

Melihat kondisi ini, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritongan mengatakan kasus dugaan korupsi yang dilakukan para kader tentunya mencoreng nama Golkar. Sehingga, dikhawatirkan akan berdampak pada elektabulitas Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan, kasus dugaan korupsi yang dilakukan para kadernya tentu mencoreng Golkar yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap elektabilitas Golkar pada pemilu 2024.

"Rakyat kerap kejam terhdap partai yang terindikasi korup. Mereka diam-diam akan menghukumnya dengan tidak memilih partai tersebut," kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu sore (16/10).

Untuk menghindari hal tersebut, maka Golkar perlu melakukan langkah preventif seperti internal Golkar perlu dikoreksi secara total. Jika memang ada kader yang koruptif maka harus diberikan sanksi setimpal dan tegas. Bahkan, pemecatan juga dapat dilakukan agar terkesan tidak melindungi kader yang koruptif. "Langkah inilah yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan Golkar dari kehancuran akibat ulah segelintir kadernya. Kalau tidak Golkar tentu akan terpuruk," pungkasnya.