RMOL. Setelah melewati tahapan Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) yang cukup alot, akhirnya Bupati Muba Dodi Reza jadi Ketua Terpilih. Dodi jadi Ketua DPD I Partai Golkar Sumsel Periode 2020-2025 pada Musda X yang berlangsung di Hotel Santika Premiere Palembang, Kamis (5/3/2020) malam.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid dalam keterangan pers nya mengatakan, Dodi Reza secara sah terpilih sebagai Ketua DPD I Golkar Sumsel karena merupakan satu-satunya calon ketua yang cukup syarat dukungan.
- Bawaslu Empat Lawang Tindaklanjuti 8 Laporan Pelanggaran Pemilu
- PAN Tolak Keras Pajak Sembako
- Kondisi Jalan Provinsi di Empat Lawang Hancur, DPRD Sumsel Desak Pemprov Lakukan Perbaikan
Baca Juga
Dodi sukses mengumpulkan 8 dukungan suara dari 23 suara yang diperebutkan. Sementara rivalnya Andie Dinialdie, kata Nurdin Halid, hanya mengumpulkan 2 suara sah, dan 11 suara dinyatakan tidak sah karena memberikan dua dukungan serta 2 suara tidak sah karena terjadi dualisme.
Pada rangkaian sidang Musda X DPD I Golkar Sumsel dipimpin oleh Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Khalid, Anita Noeringhati, Muhammad Zaidan, Hasbi Assidiqi, dan David Aljufri mengalami banyak dinamika bahkan diramaikan aksi walk out (WO) oleh beberapa DPD II Golkar yang menentang hasil Musda X Golkar Sumsel.
"Secara resmi hasil Musda X DPD Golkar Sumsel ini saudara Dodi Reza dinyatakan resmi memenangkan pemilihan Ketua DPD I Golkar Sumsel," ungkap Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Nurdin Khalid.
Nurdin Khalid menegaskan, rangkaian Musda X DPD I Golkar Sumsel ini sudah berdasarkan juklak dan aturan yang selama ini dipatuhi oleh Partai Golkar. "Kalau soal berbeda pandangan itu hal biasa, yang paling penting Musda ini sudah berakhir dan sesuai aturan," ujar Nurdin Halid.
Nurdin menghimbau, agar kiranya pihak DPD I Golkar Sumsel nantinya membawa persoalan pihak yang WO ke Majelis Etik DPP Partai Golkar. "Karena tindakan tersebut melanggar etik, tentu harus ditindak dan diberikan sanksi," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Sumsel Terpilih Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, proses Musda X DPD I Golkar Sumsel sudah sangat demokratis dan berjalan sebagaimana mestinya. "Alhamdulillah, amanah ini akan saya jalankan sebaik-baiknya demi membawa nama baik DPD I Golkar Sumsel," ucapnya.
Dodi menambahkan, akan merangkul generasi millennial dan bersinergi dengan Kader-Kader senior Golkar.
Doktor dari Universitas Padjajaran ini juga menambahkan, saat ini DPD Golkar Sumsel sudah sangat baik dan cemerlang tentu harus dipertahankan dan diisi oleh orang-orang yang berkompeten.
"Suara Golkar ini suara rakyat, Golkar harus terus memberikan kontribusi positif untuk bangsa ini khususnya di Sumsel," tegasnya.
Tugas ke depan, lanjut Dodi, dirinya bersama pengurus DPD I Golkar Sumsel akan memanaskan mesin partai untuk menghadapi proses Pilkada serentak. "Ini tugas yang akan dihadapi ke depan, tentu butuh kekompakan dan kesolidan pengurus DPD I Golkar Sumsel," pungkasnya.
Disisi lain, kubu Andie Dinialdie menyampaikan mosi tidak percaya dan memilih WO dari ruang musda.
Ketua DPD II Golkar Muaraenim Muzakir Sai Sohar mengatakan, berdasarkan pelaksanaan Musyawarah Daerah Partai Golkar X Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 4 - 5 Maret 2020 di Palembang Melihat, mencermati dan mengikuti jalanya Musyawarah Daerah Partai GOLKAR tersebut telah melanggar tata tertib, Juklak dan Peraturan Organisasi Partai GOLKAR. Juklak-2/DPP/GOLKAR/II/2020 Pasal 38 tentang Tata Cara Pemilihan Ketua/Ketua Formatur poin (B) ayat a, b, c, d, e dan f. Dalam huruf e. Pemeriksaan faktual sebagaimana dimaksud huruf c adalah proses konfirmasi dan klarifikasi terhadap keabsahan surat dukungan tertulis dari pemegang hak suara.
Dalam hal ini kata dia, panitia verifikasi dan pimpinan sidang musda X tidak melaksanakan sebagaimana diatur dalam Juklak tersebut. Untuk menegakkan marwah Partai GOLKAR dan proses pemilihan Ketua DPD Partai GOLKAR Provinsi Sumatera Selatan dengan ini pihaknya menyatakan MOSI TIDAK PERCAYA terhadap proses pelaksanaan Musyawarah Daerah X Partai GOLKAR Provinsi Sumatera Selatan.
"Selanjutnya kami meminta Musda X Golkar yang sedang berlangsung untuk dibatalkan dan selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada DPP Partai Golkar. Sebagaimana diatur dalam Juklak-2/DPP/GOLKAR/II/2020 pada Pasal 30 (10) apabila Musda Provinsi sebagaimana dimaksud ayat 9 tidak berjalan tertib dan lancar Dewan Pimpinan Pusat Partai GOLKAR dapat memindahkan tempat pelaksanaan Musda Provinsi," tegasnya.
Menurutnya, Andie Dinialdie Telah Mendapat Dukungan 13 Kabupaten/Kota DPD Partai Golkar se sumsel secara tertulis, organisasi mendirikan Soksi, MKGR, KOSGORO kemudian organisasi didirikan AMPI, Satkar Ulama, MDI, AL-Hidayah. Pihak panitia Tidak mau menjalankan aturan Juklak-2/DPP/GOLKAR/II/2020 Pasal 38 tentang Tata Cara Pemilihan Ketua/Ketua Formatur poin (B) ayat a, b, c, d, e dan f. Dalam huruf e. Pemeriksaan faktual sebagaimana dimaksud huruf c adalah proses konfirmasi dan klarifikasi terhadap keabsahan surat dukungan tertulis dari pemegang hak suara.
"Dari proses musda banyak tahapan yang tidak dilkasanakan oleh pimpinan sidang, laporan pertanggung jawaban tidak dibacakan, pansdangan umum tidak dilakukan dalam proses sisdang. Puncaknya proses verifikasi atas dukungan tidak dilaksanakan oleh panitia. Dari situlah peserta musda melakukan mosi tidak percaya dan forum tidak lagi korum dan tidak sah dalam mengambil keputusan," tukasnya.[ida]
- Wacana Pengampunan Koruptor, Prabowo Tak Akan Khianati Sumpahnya
- Jokowi Sibuk Endorse Capres-cawapres, Publik Bisa Anggap Pilpres 2024 Tidak Fair
- Rapat Paripurna Istimewa HUT Sumsel ke-76 Tak Digelar di Gedung DPRD, Ini Penyebabnya