Disparbud Sumsel Sediakan Ruangan Khusus Menyimpan Koleksi Hibah Masyarakat

Herman Deru meresmikan  fasilitasi ruangan khusus yang ditujukan untuk menyimpan koleksi hasil hibah dari masyarakat /Humaidy Kennedy
Herman Deru meresmikan fasilitasi ruangan khusus yang ditujukan untuk menyimpan koleksi hasil hibah dari masyarakat /Humaidy Kennedy

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sumatera Selatan (Sumsel) fasilitasi ruangan khusus yang ditujukan untuk menyimpan koleksi hasil hibah dari masyarakat yang menemukan benda bersejarah di Bumi Sriwijaya.


“Upaya menghargai para kolektor dan masyarakat yang menghibahkan hasil temuan mereka baik di darat ataupun Sungai Musi, maka kita fasilitasi ruangan khusus untuk menyimpan benda bersejarah tersebut,” ujar Kepala Disparbud Sumsel, Aufa Syahrizal pada acara Pameran Museum Se-Sumatera Selatan yang diresmikan langsung Gubernur Sumsel, Herman Deru.

Sebelumnya, pihak dari Museum Negeri Sumsel beserta Disparbud Sumsel selalu memberikan pemahaman kepada para masyarakat ataupun kolektor yang menyimpan benda bersejarah untuk menyerahkan kepada pihak berwenang.

“Guna meneliti lebih mendalam lagi, kami meminta agar temuan-temuan yang terkait benda sejarah agar diberikan kepada pihak berwenang. Karena dengan temuan tersebutla kita bisa mengungkap letak keberadaan serta sejarah dari kerajaan Sriwijaya kita,” pungkasnya.

Kemudian, Kepala Museum Negeri Sumsel, Chandra Amprayadi mengatakan sekitar 2000 koleksi sudah diterima oleh Museum yang berlokasi di Jalan Srijaya tersebut. Adapun koleksi tersebut dari berbagai barang seperti keramik, koin, senjata, hewan dan lain-lain yang bersangkutan dengan kerajaan Sriwijaya.

“Rata-rata semua yang kita terima itu berasal dari Sumsel, namun ada juga hibah dari daerah lain seperti hewan,” ujarnya ketika diwawancarai.

Chandra mengatakan dengan hibah yang diterima oleh Museum Negeri Sumsel ini, akan disimpan dengan sebaik mungkin serta dikaji untuk melihat sejarah dari benda-benda bersejarah tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi hal tersebut agar bisa digunakan sebagai alat untuk menemukan keberadaan kerajaan Sriwijaya.

“Temuan tersebut baik didarat maupun diair bisa kita jadikan navigasi untuk menemukan pusat peradaban kerajaan Sriwijaya,” imbuhnya.

Diakhir Deru menghimbau agar temuan-temuan tersebut jangan hanya dijadikan barang antik saja.