Diserang Penyakit Ngorok, Puluhan Kerbau di Pangkalan Lampam OKI Mati

Kerbau yang tewas akibat diserang virus SE. (ist/rmolsumsel.id)
Kerbau yang tewas akibat diserang virus SE. (ist/rmolsumsel.id)

Puluhan kerbau milik warga Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mendadak mati. 


Menurut Kabid Peternakan dan Kesehatan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI Sadi Purwanto, kematian puluhan kerbau tersebut mati akibat terinveksi virus Septicaemia Epizootika (SE). 

Septicaemia Epizootika (SE) atau penyakit ngorok (tagere) merupakan penyakit yang sering menyerang hewan/ternak, khususnya sapi dan kerbau yang sifatnya akut atau fatal. Penyakit ngorok sering terjadi terutama saat musim hujan tiba. 

"Sudah seminggu ini kerbau warga banyak mati. Setelah dibedah bangkainya, ternyata terserang virus Septicaemia Epizootika atau lebih dikenal dengan virus SE dan bukan disebabkan bakteri," kata Sadi. 

Lanjut Sadi, secara penyebarannya virus SE tersebut menyebar lewat kontak langsung dan melalui pakan ternak yang diberikan peternak. 

"Kerbau-kerbau di Desa Riding itu diliarkan, sehingga sangat mudah saling berkontak langsung satu sama lainnya, jadi virus mudah tersebar," ujar Sadi. 

Sadi menambahkan, untuk mencegah penyebaran virus tersebut, pihak Disbunnak OKI mengambil langkah vaksinasi ke kerbau yang masih sehat. Pihaknya telah menyiapkan 12 ribu vaksin untuk mencegah penyebaran virus SE tersebut. 

Selain itu, pihak Disbunnak OKI akan terus memberikan sosialisasi kepada warga akan pentingnya vaksinasi. 

Pencegahan juga dilakukan dengan menjalankan prosedur penguburan bangkai kerbau yang telah mati. "Sebelum dikubur, diharapkan memberikan disinfektan ke bangkai kerbau agar vius juga ikut mati," jelasnya.